kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sulitnya menerapkan BBM satu harga di Mentawai (3)


Jumat, 03 November 2017 / 13:15 WIB
Sulitnya menerapkan BBM satu harga di Mentawai (3)


Reporter: Andy Dwijayanto, Azis Husaini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Menteri ESDM memiliki berbagai cara mempercepat implementasi BBM satu harga. Ignasius Jonan, Menteri ESDM tidak memerlukan lagi roadmap BBM satu harga. Di sisi lain Pertamina melihat beberapa daerah, tahun ini jumlah BBM PSO naik menjadi 8% dari total jumlah yang disalurkan.

Melihat kusutnya penerapan bahan bakar minyak (BBM) satu harga di berbagai daerah termasuk di Mentawai menyebabkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan terus mencari jalan keluar. Pihaknya menargetkan, dalam dua tahun ke depan BBM satu harga sudah dinikmati di 150 kecamatan terluar. Saat ini, BBM satu harga baru dinikmati 47 kecamatan.

Jonan menargetkan, sampai dengan akhir tahun ini akan ada 50 kecamatan yang mencicipi BBM satu harga. Sisanya secara bertahap akan dikerjakan dalam dua tahun ke depan sehingga seluruh wilayah Indonesia akan menikmati harga BBM yang sama. "Fokus BBM satu harga itu mulai dari timur ke barat. Masih ada 100 kecamatan lagi yang harus dibangun fasilitas supaya bisa tercapai BBM satu harga," ujarnya di Handil Baru, Kutai Kertanegara Kalimantan Timur, beberapa waktu lalu.

Jonan segera menunjuk titik-titik terluar dimana saat ini masyarakat belum bisa mendapatkan BBM satu harga. Menurutnya, saat ini pemerintah sudah memiliki daftar kecamatan yang masih mengakses BBM dengan harga berbeda.

Untuk mempercepat hal itu, ESDM meminimalisasi rapat-rapat dan kegiatan kontra produktif lain. Sehingga pendistribusian BBM satu harga bisa dilakukan dengan cepat dan sesuai dengan target pemerintah. "Tidak usah bikin roadmap, kami tentukan titiknya dan langsung bangun. Kami sudah tahu titik-titiknya," lanjutnya.

Muchamad Iskandar, Direktur Pemasaran Pertamina, mengatakan, Pertamina terus menjalankan program BBM satu harga. Tahun ini akan ada 54 titik dan tahun 2018 ada 50 titik.

Sepanjang menjalankan BBM public service obligation (PSO) dari pemerintah, Pertamina mengeluarkan dana operasional per tahun sekitar Rp 1 triliun. "Untuk sewa kapal dan pesawat (ongkos distribusi)," kata dia. Menurut dia, ada tambahan 8% konsumsi BBM PSO, sehingga menambah biaya operasional. "Saat ini harga dasar premium sudah Rp 6.493 per liter (belum margin)," ungkap dia.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×