Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
Lebih lanjut, Agus pun masih enggan membuka nilai investasi yang dianggarkan STM untuk tahapan eksplorasi ini, baik yang sudah direalisasikan maupun dana yang disiapkan untuk eksplorasi lanjutan. Agus hanya bilang, seluruh pendanaan berasal dari perusahaan induk STM.
"Jumlah investasi kami tidak bisa buka. Seluruh pendanaan untuk kegiatan eksplorasi ini berasal dari perusahaan induk kami," sebut Agus.
Asal tahu saja, STM merupakan pemegang Kontrak Karya (KK) generasi-7 untuk Proyek Hu'u di Dompu, NTB. STM adalah perusahaan patungan antara PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) dengan porsi 20%, dengan Eastern Star Resources Pty. Ltd. yang memegang 80%, yang mana perusahaan ini dimiliki 100% sahamnya oleh Vale SA.
Agus menjelaskan, STM telah melalukan eksplorasi pertama kali sejak tahun 2010, sementara sumber daya mineral Onto ditemukan pada Agustus 2013. Kemudian, STM melakukan pengeboran lanjutan sebanyak 64 lubang dengan total kedalaman sekitar 61.000 meter untuk menentukan ukuran, luas, dan karakteristik sumber daya mineral.
Baca Juga: BKPM janji selesaikan masalah Sumbawa Timur Mining
"Hasilnya seperti rincian potensi sumber daya mineral yang sudah disampaikan, itu adalah perkiraan per Desember 2019," sambungnya.
Adapun, berdasarkan penemuan tersebut, total perkiraan sumber daya tertunjuk sebesar 0,76 miliar ton dengan 0,93% tembaga dan 0,56 gram per ton emas serta total sumber daya mineral tereka sebanyak 0,96 miliar ton dengan 0,87% tembaga dan 0,44 gram per ton emas. Angka tersebut setara dengan total 1,7 miliar ton dengan 0,89% tembaga dan 0,49 gram per ton emas.