Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
Zulfian menyebut, PLTS Musi Green Hybrid 10,5 MW ini dapat mengurangi hingga 0,9 ton polutan untuk setiap 1 MW listrik yang dihasilkan pembangkit. Dengan demikian dari PLTS ini dapat mengurangi hingga 10 ton karbon dioksida.
Selain itu, Keuntungan bagi pelaku industri perkebunan seperti sawit menurutnya akan meningkatkan kandungan green product karena menggunakan energi non-fosil.
Lebih lanjut, Direktur SESM Muhammad Hamza mengungkapkan, PLTS ini merupakan pembangkit listrik offgrid, yang akan menyediakan pasokan listrik untuk operasional pabrik pengolahan milik Golden Blossom selama 5 jam per hari.
Baca Juga: Sumber Energi Sukses Makmur (SESM) ekspansi ke bisnis energi terbarukan
Jika dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga diesel, kata Hamza, PLTS ini bisa lebih menghemat biaya bahan bakar sekitar 11%.
"Listrik yang dihasilkan dipakai sebagai baseload pada siang hari dan dapat disimpan di sistem penyimpanan untuk dipakai di malam hari. PLTS juga memberi keuntungan bagi pelaku industri yang memiliki keterbatasan akses pada pasokan bahan bakar diesel," terangnya.
Menurut Zulfian, kapasitas PLTS yang bekerjasama dengan Golden Blossom ini akan bertambah secara bertahap hingga mencapai 20 MW. "Setelah ini (PLTS Musi Green Hybrid 10,5 MW) selesai, nanti kita sambung lagi, sehingga total kapasitas akan menjadi 20 MW," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News