kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sumber Tani Agung Resources (STAA) Kebut Pengembangan Hilirisasi Sawit


Selasa, 15 Maret 2022 / 21:29 WIB
Sumber Tani Agung Resources (STAA) Kebut Pengembangan Hilirisasi Sawit
ILUSTRASI. Perkebunan kelapa sawit?PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA).


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) yang sudah berkecimpung di industri sawit sejak 1970 akan memacu pengembangan bisnisnya ke hilir sawit. Manajemen STAA mengungkapkan, lewat ekspansinya ini pihaknya akan memproduksi biodiesel dan oleochemical

Seperti yang diketahui, belum lama ini STAA melaksanakan initial public offering dengan  dengan melepas sebanyak-banyaknya 877,07 juta saham dengan perolehan dana segar Rp 542,02 miliar. Adapun dana yang akan diperoleh dari IPO ini untuk belanja modal pembangunan industri hilir oleh PT Sumber Tani Agung Oils&Fats (STAOF) yang berlokasi di Kelurahan Tanjung Penyebal, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai, Provinsi Riau, dengan luasan lahan 42,6 Ha. 

Lebih jelasnya, melansir prospektus STAA, perincian penggunaan dana ini sekitar 54% akan digunakan untuk pembangunan refinery dengan kapasitas 2.000 MT CPO per hari membutuhkan waktu 22 bulan yang diperkirakan target penyelesaiannya pada Oktober 2023. 

Direktur Utama STAA, Mosfly Ang mengatakan, saat ini pihaknya telah menjalankan rantai bisnis upstream dan midstream sawit. Adapun STAA akan mengembangkan bisnis ke downstream seperti membangun refinery sehingga rantai bisnis perusahaan dapat terintegrasi dari hulu ke hilir. 

Baca Juga: Lepas dari Kerugian, PGN (PGAS) Bukukan Laba Bersih US$ 303,82 Juta di 2021

"Market yang ditujukan untuk produk hilir ini biasanya untuk luar negeri karena pangsa pasar ekspor lebih besar. Sedangkan, kondisi dalam negeri punya keterbatasan demand," jelasnya dalam acara yang diselenggarakan virtual, Selasa (15/3). 

Selain membangun refinery, bisnis downstream dilengkapi dengan pelabuhan sehingga dapat menyokong bisnis ekspor. Tak hanya itu, STAA juga akan membangun tangki penyimpanan sehingga distribusi ekspor dapat berjalan lebih lebih baik. 

Sebagai informasi, dari perolehan dana segar IPO, sekitar 23% akan dialokasikan untuk pembangunan fasilitas dermaga yang membutuhkan waktu 22 bulan, sehingga diperkirakan akan selesai pada Oktober 2023. Adapun sisa dana IPO yakni 23% akan digunakan untuk tangki timbun dengan kapasitas 35.000 MT. 

Perihal perkembangan proyek hilirisasi ini diakui Mosfly, lokasi lahan sudah dipersiapkan sepenuhnya sehingga kegiatan pembangunan di lapangan akan dimulai pada Juni-Juli 2022 mendatang. "Saat ini sebenarnya tim internal bersama konsultan sedang finalisasi desain dan sudah melakukan tender pembangunan seiring sembari perizinan dilengkapi,"  kata Mosfly.

Baca Juga: Siapkan Capex Rp 572 Miliar, Begini Rencana Bisnis Triputra Agro (TAPG) Tahun Ini

Kendati akan ngebut ekspansi di hilir, Mosfly menegaskan pihaknya akan tetap fokus pada bisnis upstream.  

Tetap akan ekspansi di upstream 

Mosfly mengatakan, sebagaimana yang sudah tercatat dalam rencana bisnis pengembangan STAA, selain tumbuh dengan mengintegrasikan bisnis ke downstream, aktivitas di upstream juga akan terus dipacu. 



TERBARU

[X]
×