Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Supra Boga Lestari Tbk boleh jadi mensyukuri pilihannya di awal memulai bisnis, yakni menyasar pasar ritel kelas menengah atas. Mereka mengklaim daya beli konsumen kelas ini tak terganggu perlambatan ekonomi.
Karena itulah, Supra Boga tetap melanjutkan ekspansi penambahan gerai di saat krisis. Peritel berkode RANC di Bursa Efek Indonesia itu, akan masuk pasar baru, yakni Bali dan Sidoarjo, Jawa Timur. Gerai yang akan mereka bangun antara Ranch Market atau Farmers Market.
Sayangnya manajemen Supra Boga belum bisa berbagi detail rencana pembukaan gerai di dua wilayah itu. Sebab mereka masih memilih lokasi persis pembukaan gerai.
Yang pasti, manajemen Supra Boga tak asal comot wilayah. Untuk Bali misalnya, perusahaan tersebut menilai jumlah ekspatriat dan kalangan kelas menengah atas yang besar di Pulau Dewata bisa menjadi target menggiurkan. Mereka yakin, pasar potensial tersebut bisa menjadi daya ungkit pertumbuhan kinerja penjualan perusahaan ini.
Selain dua pasar anyar tadi, Supra Boga juga berencana menambah gerai di dua wilayah yang sudah mereka garap. Kedua wilayah tersebut adalah Jakarta dan Surabaya.
Supra Boga memastikan satu gerai baru berdiri di Jalan Fatmawati, Jakarta. "Kami akan buka pada Oktober 2015," ujar Nugroho Setiadharma, Presiden Direktur PT Supra Boga Lestari Tbk, kepada KONTAN, Kamis (17/9).
Gerai di Jalan Fatmawati tersebut berupa Farmers Market yang berdiri di atas lahan seluas 1.500 meter persegi (m²). Supra Boga akan menggelontorkan dana investasi
Rp 10 miliar–Rp 12 miliar.
Adapun dana investasi tersebut menjadi bagian dari alokasi dana belanja modal Rp 25 miliar yang berasal dari kas internal Supra Boga. Selain untuk membangun gerai baru, Supra Boga juga memanfaatkan dana itu untuk merenovasi gerai lama.
Tak hanya itu, manajemen Supra Boga juga mempertahankan target kinerja yang telah dibuat pada tahun ini. "Target masih on the track dengan harapan berlanjut di akhir tahun," ujar Nugroho.
Beban menekan laba
Asal tahu saja, sepanjang tahun ini Supra Boga ingin mencatatkan pendapatan bersih Rp 1,8 triliun. Target tersebut lebih besar 9,09% ketimbang pendapatan tahun 2014, yakni Rp 1,65 triliun.
Hingga semester I-2015, Supra Boga mengantongi pendapatan bersih Rp 933,04 miliar. Pendapatan itu tumbuh 19,09% ketimbang pendapatan bersih semester I-2014, yakni Rp 783,49 miliar.
Namun patut dicatat, bottom line alias laba bersih Supra Boga pada enam bulan pertama tahun ini turun 61,44% menjadi Rp 2,31 miliar. Laba bersih semester I-2014 yakni Rp 5,99 miliar.
Penurunan terjadi akibat beban membengkak. Sebut saja beban pokok pendapatan yang naik 19,33% menjadi Rp 691,58 miliar. Lantas, beban penjualan menanjak 30,09% menjadi Rp 143,44 miliar.
Berdasarkan informasi dalam situs resmi Supra Boga, hingga kini perusahaan ini memiliki 25 gerai. Perinciannya, 11 gerai Ranch Market dan 14 gerai Farmers Market.
Adapun sebaran lokasi 25 gerai tersebut: 14 gerai terletak di Jakarta, lima gerai di Bekasi, tiga gerai di Tangerang, dan satu gerai di Bogor. Lantas, dua gerai lagi terletak di Surabaya
Selain Ranch Market dan Farmers Market, Supra Boga sejatinya juga memiliki gerai bernama Ministop. Namun perusahaan itu akan melepas kepemilikan saham mayoritas pada PT Bahagia Niaga Lestari, perusahaan yang menjalankan bisnis Ministop. Jumlah gerai Ministop sejak berdiri 2013 hingga saat ini adalah enam gerai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News