Reporter: Leni Wandira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) telah menyerap anggaran belanja modal atau capital expenditure (Capex) sekitar 50% yakni Rp 187,5 miliar sepanjang semester pertama tahun ini.
Adapun anak usaha PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) ini mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 375 miliar pada tahun 2024 untuk memperluas studio dan memperbarui peralatan.
Dana tersebut digunakan untuk pembangunan kompleks studio terintegrasi baru di Cijayanti Sentul serta pembaruan peralatan studio dan penyiaran, termasuk pengadaan peralatan penyiaran digital.
Sisa capex di semester kedua 2024 akan difokuskan pada penyelesaian pembangunan studio dan pembelian peralatan tambahan untuk mendukung operasional yang lebih optimal.
Baca Juga: Prospek Kinerja Emiten Media Belum Cerah, Cermati Rekomendasi Analis
"Sesuai dengan anggaran, mayoritas capex digunakan untuk pembangunan kompleks studio terintegrasi yang baru di Cijayanti Sentul dan juga pembaruan peralatan existing studio dan penyiaran serta pengadaan peralatan penyiaran digital," kata Rusmiyati Djajaseputra, Direktur SCM kepada Kontan.co.id, Rabu (11/9).
Dalam laporan keuangan per 30 Juni 2024, SCMA melaporkan laba periode berjalan sebesar Rp 327,65 miliar, meningkat 372,37% YoY dari Rp 69,36 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Jika dicermati pendapatan neto SCMA hanya tumbuh 9,77% YoY menjadi Rp 3,32 triliun di semester I-2024. Pada periode yang sama di 2023, pendapatan bersih emiten Grup Emtek ini mencapai Rp 3,03 triliun.
Baca Juga: MNCN dan SCMA Kompak Catat Pertumbuhan Laba, Begini Prospek ke Depannya
Menurut Rusmiyati, pendapatan perusahaan tumbuh 9,77%, dengan hampir 80% berasal dari platform media televisi. SCMA tetap memimpin pasar dengan posisi sebagai stasiun televisi nomor 1 dan 2, yaitu SCTV dan IVM.
"Hampir 80% dari total pendapatan konsolidasian SCMA di semester I tahun 2024 masih berasal dari platform media televisi. Posisi sebagai pemimpin pasar ini, sangat membantu SCMA dalam mempertahankan pertumbuhan pendapatannya," sambungnya.
Untuk sisa tahun 2024, SCMA menargetkan pertumbuhan pendapatan setidaknya setara dengan pertumbuhan belanja iklan di Indonesia. Selain itu, SCMA berencana memperluas pendapatan dari platform digital, termasuk OTT Vidio, pemasaran influencer, dan affiliate marketing.
"Karena kami adalah pemimpin pangsa pasar maka target pertumbuhan pendapatan 2024 adalah paling sedikit sama atau melebihi pertumbuhan belanja iklan di Indonesia," pungkasnya.
Selanjutnya: Tengok Tingkat Kurs Dollar-Rupiah di Bank Mandiri pada Rabu (11/9), Nasabah Merapat
Menarik Dibaca: 10 Promo Ka99et Harga Rp 9.900 Edisi 11-15 September 2024 di Yoshinoya-Shihlin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News