Reporter: Shobihatunnisa Akmalia | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki musim politik, emiten media diproyeksikan kebanjiran iklan pemilihan umum (Pemilu) 2024. Contohnya, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), anak induk dari PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) yang mengaku sudah ada iklan terkait Pemilu yang running saat ini.
"Meskipun tidak menetapkan target pendapatan tertentu terhadap iklan pemilu di tahun politik ini, namun Surya Citra Media membuka peluang iklan untuk menjadikan masyarakat sadar atas rencana kerja dari para calon pemimpin negara menjelang pemilu 2024 sehingga dapat membuat pilihan yang terbaik, sehingga bukan menjadi fokus target kami dengan mempergunakan momentum ini sebagai upaya mendongkrak pendapatan," ungkap Direktur Surya Citra Media Rusmiyati Djajaseputra kepada Kontan.co.id, Rabu (8/11).
SCMA Chart by TradingView
Akan tetapi, Rusmiyati juga berpendapat sebagai media SCMA akan mengikuti regulasi yang ada dan para peserta Pemilu juga beriklan secara maksimal sesuai ketentuan.
Baca Juga: Prospek Kinerja SCMA dan MNCN Masih Kelabu
Sebagai informasi, kinerja keuangan SCMA masih tertekan hingga kuartal III-2023. Pendapatan dan laba bersih entitas Grup Emtek ini kompak menurun.
Melansir laporan keuangan per 30 September 2023, SCMA membukukan pendapatan sebesar Rp 4,79 triliun. Ini turun 3,26% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 4,95 triliun.
Jika dirinci, pendapatan iklan berkontribusi sebesar Rp 4,94 triliun atau turun 3,52% YoY. Kemudian pendapatan lain-lain juga turun 8,77% YoY menjadi Rp 734,17 miliar.
Kendati begitu, potongan penjualan SCMA selama sembilan bulan pertama di 2023 ini menyusut. Per September 2023, potongan penjualan SCMA mencapai Rp 893,30 miliar atau turun 9,15% secara tahunan.
Seiring dengan penurunan top line, laba usaha SCMA juga ikut merosot 75,56% secara tahunan menjadi Rp 260,50 miliar per September 2023 dari Rp 1,06 triliun per kuartal III-2022.
Baca Juga: Pendapatan dan Laba Bersih Surya Citra Media (SCMA) Kompak Melemah per September 2023
Salah satu penyebab penurunan laba usaha SCMA adalah kenaikan beban program dan siaran yang mencapai 17% menjadi Rp 3,18 triliun.
Pos pendapatan operasi lainnya pun anjlok 91,64% menjadi hanya Rp 15,27 miliar dari sebelumnya Rp 182,57 miliar.
Perusahaan juga menganggarkan total belanja modal (capex) sekitar Rp 300 - 350 miliar untuk pembangunan studio baru, pembelian peralatan penyiaran digital, pembaharuan peralatan studio dan sebagainya. Saat ini total anggaran yang terserap sebesar Rp 280 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News