Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Syngenta Indonesia resmi meluncurkan benih padi hibrida Ningrat (NK2133) di Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (28/8/2025). Inovasi ini dihadirkan untuk mendukung peningkatan produktivitas padi sekaligus memperkuat program swasembada beras nasional.
Customer Business Manager Field Crops Seeds Syngenta Indonesia, Nguyen Huy Cuong menjelaskan, benih pada Ningrat NK2133 dirancang untuk membantu petani meningkatkan produktivitas sekaligus pendapatan.
“Ningrat NK2133 menghadirkan tiga keunggulan utama, yaitu lebih bening, lebih berat, dan lebih tangguh,” kata Nguyen dalam keterangannya, Kamis (28/8/2025).
Menurutnya, benih ini mampu menghasilkan produktivitas rata-rata 10,80 ton per hektar, dengan potensi hingga 13,9 ton per hektar, atau naik sekitar 20% di atas rata-rata nasional.
Kualitas pengolahan yang tinggi ditunjukkan melalui rendemen pecah kulit 79,9%, rendemen beras giling 71%, dan rendemen beras kepala 72,34%.
Baca Juga: Dukung Ketahanan Pangan, Syngenta Luncurkan Drone Learning Center &Benih Padi Ningrat
Varietas ini juga tahan terhadap hama dan penyakit utama seperti wereng batang coklat, hawar daun bakteri, dan blas daun. Muchlis, petani asal Sumenep, Madura, mengaku merasakan manfaat NK2133.
“Hasil panennya lebih berat dan tahan berbagai penyakit. Petani Madura mencari yang seperti ini,” ujarnya.
Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, yang turut hadir dalam acara tersebut menyatakan, peluncuran ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya dalam memperkuat ketahanan pangan.
“Kami mengapresiasi pengembangan industri benih padi di Indonesia karena akan memperkuat rantai pasok bahan baku industri pengolahan beras dan mendukung program swasembada pangan,” ujarnya.
Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Ladiyani Retno Widowati, menambahkan kehadiran Ningrat NK2133 menunjukkan bahwa inovasi di sektor pertanian terus berkembang.
“Benih ini mampu mendukung peningkatan hasil panen sekaligus menjawab tantangan ketahanan pangan nasional,” kata Ladiyani.
Baca Juga: Agar Tanaman Tetap Sehat, Syngenta Indonesia Dorong Inovatif Berbasis Plinazolin
Berdasarkan data Bapanas di 2024, dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, konsumsi beras di Indonesia mencapai 79,08 kilogram per kapita per tahun.
Kondisi ini menuntut adanya varietas unggul untuk mengurangi ketergantungan pada impor.
Selain meluncurkan benih baru, Syngenta juga memperkenalkan peTani Apps, platform digital untuk mendukung petani jagung dan padi memperoleh hasil optimal melalui panduan penggunaan produk serta persiapan tanam.
“Kombinasi benih unggul NK2133 dan teknologi digital mencerminkan komitmen Syngenta dalam mendukung transformasi pertanian Indonesia,” jelas Imam Sujono, Seed Marketing Head Syngenta Indonesia.
Peluncuran di Pasuruan ini dihadiri 500 petani dari berbagai daerah, termasuk Probolinggo, Madura, Banyuwangi, Lumajang, Jember, dan Lamongan, yang turut menyaksikan demonstrasi lapangan keunggulan NK2133.
Langkah ini menjadi bagian dari rangkaian inisiatif Syngenta Indonesia setelah sebelumnya merilis buku panduan “Raih Hasil Optimal Budidaya Padi” dan meresmikan Drone Learning Center di Cikampek, Jawa Barat.
Semua program tersebut selaras dengan visi Petani MAJU untuk meningkatkan hasil panen sekaligus kesejahteraan petani Indonesia.
Selanjutnya: Harga Jagung Naik, Ini Penjelasan Petani
Menarik Dibaca: Prediksi, H2H, dan Line Up Cremonese vs Sassuolo (29/8): Apakah Bang Jay Main?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News