kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun ini Colorpak Indonesia masih fokus di pasar Jabodetabek


Kamis, 31 Mei 2018 / 16:05 WIB
Tahun ini Colorpak Indonesia masih fokus di pasar Jabodetabek
ILUSTRASI. RUPS Colorpak Indonesia


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar daerah Jabodetabek masih menjadi pasar terbesar perusahaan dengan marketshare mencapai 67%. Karenanya, tahun ini PT Colorpak Indonesia Tbk masih berupaya fokus di daerah tersebut.

Ia menilai perusahaan printing masih sedikit di luar Jawa, karenanya perusahaan yang bergerak di bidang printing ini masih belum menyasar pasar baru dan menetapkan fokus di daerah Jabodetabek dan di Jawa Tengah.

Antoni Gunawan, Direktur PT Colorpak Indonesia Tbk menjelaskan marketshare untuk daerah Jabodetabek sebesar 67%, sedangkan untuk di Solo dan Surabaya marketshare mereka mencapai 30%. Karenanya, perusahaan masih berupaya memanfaatkan besarnya marketshare tersebut. “Kami market di Jabodetabek masih cukup besar, jadi kami masih mau fokus di sana dulu,” ujarnya setelah public expose yang dilakukan di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (31/5).

Untuk mendulang market tersebut, perusahaan juga memiliki dua pabrik yang terletak di Tangerang untuk suplai ke Jabodetabek dan Surabaya untuk suplai ke daerah Jawa Tengah dan sekitarnya. Kedua pabrik tersebut memiliki kapasitas masing-masing sebesar 1.400 MT dan 700 MT.

Pabrik yang berada di Surabaya saat ini berlokasi di Sidoarjo, tetapi sejak tahun 2017, perusahaan sudah membeli tanah di Gresik untuk memindahkan pabrik yang berada di Sidoarjo karena dinilai sudah tidak memadai kembali.

Sedangkan pembangunan pabrik di Gresik, ia bilang rencananya akan selesai di awal tahun depan dengan kapasitas yang sama. Antoni menambahkan, untuk kapasitas pabriknya masih dapat meningkat hal tersebut lantaran baru menggunakan 2 shift. “Jika menambah shift 3, kira-kira kapasitas bisa bertambah sepertiganya,” tuturnya.

Untuk anggaran pembangunan pabrik tersebut, perusahaan menggunakan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini sebesar Rp 20 miliar sampai Rp 25 miliar yang berasal dari laba perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×