Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pelarangan ekspor produk rotan mentah yang berlaku efektif pada tahun 2012 lalu, berdampak positif terhadap nilai ekspor produk rotan Indonesia. Tahun ini, ekspor produk rotan diproyeksi akan meningkat sekitar 20% dibandingkan tahun lalu yang diperkirakan mencapai US$ 1,7 miliar.
Abdul Sobur Sekjen Asosiasi Mebel Kayu dan Rotan Indonesia (AMKRI) mengatakan, naiknya nilai ekspor produk rotan tersebut juga didorong oleh terbukanya pasar potensial seperti China, India dan Rusia. "Potensi pasar di Cina besar, pasar mebel mendekati US$ 1,2 miliar per tahun," kata Sobur, Kamis (13/2).
Beberapa jenis produk rotan yang potensial untuk masuk ke negeri tirai bambu tersebut antara lain adalah, furniture, anyaman, dan lampit. Namun sayang, sampai saat ini pangsa pasar produk rotan Indonesia ke China masih sangat kecil yakni sekitar 10% dari potensi pasar tersebut.
Sobur bilang, setelah pemerintah mengeluarkan beleid pelarangan ekspor rotan mentah, menjadikan Cina kelimpungan. Pasalnya, sebagai negara produsen produk mebel, China kesulitan dalam mendapatkan bahan baku rotan mentah.
Setidaknya, dalam 10 tahun ke depan ekspor produk rotan Indonesia ke China akan menembus hingga US$ 1 miliar. Dengan catatan, kebijakan pemerintah untuk melarang ekspor rotan mentah tetap dipertahankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News