Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Rizki Caturini
BOGOR. Kebutuhan dana investasi untuk menambah pasokan daya listrik di dalam negeri tahun ini mencapai Rp 82 triliun. Dana investasi itu diperlukan untuk menambah pasokan daya listrik sebanyak 6.500 megawatt.
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Eddy Erningpraja mengatakan, investasi untuk kelistrikan itu akan dipenuhi oleh PLN sebanyak Rp 70 triliun dan sisanya sebesar Rp 12 triliun oleh swasta. "PLN tidak bisa memenuhi sendiri, jadi harus melibatkan swasta," kata Eddy, Rabu (18/5).
Saat ini, Eddy bilang pasokan listrik yang bisa disediakan di dalam negeri baru sekitar 30.000 megawatt. Pasokan listrik itu berasal dari PLN dan juga perusahaan-perusahaan listrik swasta.
Eddy mengatakan kebutuhan listrik di dalam negeri berkembang sangat cepat selama dua dekade terakhir. Kebutuhan listrik, menurut Eddy akan bertambah sekitar 6.500 megawatt setiap tahunnya. Untuk itu, pemerintah telah berkomitmen untuk menambah pasokan daya listrik sebanyak 65.000 megawatt selama sepuluh tahun ke depan.
Eddy mengatakan pemerintah perlu mempromosikan perusahaan listrik lokal. Di kebanyakan negara berkembang seperti Malaysia, Australia dan Filipina, menurut Eddy perusahaan lokal mendapatkan prioritas dan kemudahan melalui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan. Indonesia menurutnya juga harus memberikan kemudahan agar mampu menarik investasi lokal dan asing.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan pemerintah tetap konsisten dengan target penambahan pasokan daya listrik hingga dua kali lipat lebih selama 10 tahun ke depan. Penambahan pasokan daya listrik itu menurutnya sangat penting terutama untuk memenuhi kebutuhan energi bagi industri. "Tahun ini ada penambahan 10.000 megawatt dan 2.000 megawatt," kata Hidayat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News