kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tahun ini Sandimas belum berencana buka cabang baru


Senin, 08 April 2019 / 17:32 WIB
Tahun ini Sandimas belum berencana buka cabang baru


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bisnis penjualan keramik dan saniter, Sandimas Group, belum bakal ekspansif dalam pembukaan cabang baru di tahun ini.

Chief Executive Officer Sandimas Group Linda Tan mengatakan dalam kondisi pasar yang melambat, Sandimas bakal mengandalkan pengembangan produk. "Konservatif saja jadi enggak buka cabang dulu," katanya kepada Kontan.co.id pada Jumat (5/4).

Toh untuk segmen bisnis saniter yang komposisi penjualannya baru sekitar 20% sampai 30% ke pendapatan saja, diperkirakan hanya tumbuh single digit. Padahal, ruang pertumbuhan bisnis yang kontribusinya masih kecil cenderung lebih besar.

Adapun penjualan keramik melalui jaringan distributor Sandimas masih menjadi penyumbang pendapatan terbesar sekitar 70% sampai 80%. Salah satu upaya untuk meningkatkan penjualan Sandimas tahun ini adalah dengan memasuki pasar ekspor.

Tahun ini, kata Linda merupakan tahun pertama bagi Sandimas untuk mengekspor produk yang dibuatnya sendiri yakni produk saniter. "Targetnya Asia Tenggara dulu, yang terdekat Malaysia masih dalam tahap negosiasi," tambahnya.

Selain itu, Sandimas juga bakal menggarap segmen luxury dengan menjadi importir produk marble dan granit asal Italia, Quarella. Target Sandimas untuk segmen bisnis ini adalah proyek apartemen mewah dan hotel bintang lima.

Linda mengatakan, bisnis ini tidak terlalu berisiko karena baru akan membelanjakan produk Quarella ketika ada pesanan proyek. "Tidak harus stok barang, dan ini lebih berupaya untuk mengambil segmen luxury saja," ujarnya.

Toh proyek ini juga secara volume potensinya tidak terlalu besar. Wilayah potensial untuk proyek ini menurut Linda hanya di Jakarta dan Bali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×