kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tambah Ovo, ini daftar 5 startup pemilik gelar Unicorn di Indonesia


Senin, 07 Oktober 2019 / 20:31 WIB
Tambah Ovo, ini daftar 5 startup pemilik gelar Unicorn di Indonesia
ILUSTRASI. Pengemudi ojek online menunggu penumpang


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia telah memiliki lima perusahaan rintisan (startup) yang menyandang gelar Unicorn. Julukan ini diberikan kepada startup yang sudah memiliki valuasi di atas US$ 1 miliar dollar, setara Rp 14,1 triliun.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara sebelumnya menargetkan, bakal ada lima startup asal Indonesia yang menyandang gelar Unicorn sebelum akhir 2019. Kini, target itu tercapai berkat Ovo yang dia sebut telah menyandang gelar tersebut.

Lantas, startup apa saja yang memiliki gelar Unicorn di Indonesia? Simak pemaparan KompasTekno yang merangkum daftar startup Unicorn dunia pada The Global Unicorn Club yang lembaga riset AS, CBInsight, rilis Senin (7/10).

Baca Juga: Rudiantara sebut Ovo jadi startup unicorn kelima dari Indonesia

1. Gojek

Gojek dirintis Nadiem Makariem pada 2010 silam. Perusahaan yang bernaung di PT Aplikasi Karya Anak Bangsa ini merupakan startup asal Indonesia pertama yang menyabet gelar Unicorn.

Gelar ini Gocek dapat setelah menerima kucuran dana sekitar US$ 550 juta (Rp 7,2 triliun) dari sejumlah investor pada Agustus 2016 lalu. Misalnya, Formation Group, Sequoia Capital India, dan Warburg Pincus.

Perusahaan yang awalnya fokus di bidang transportasi ini (GoRide dan GoCar) sekarang memiliki aneka layanan yang bertujuan untuk mempermudah aktivitas masyarakat. Sebut saja, GoFood, GoSend, serta GoMassage.

Baca Juga: Tembus US$ 40 miliar, ekonomi digital Indonesia terbesar di ASEAN

Gojek pun sudah melebarkan sayapnya ke luar Indonesia, seperti Singapura, Vietnam (dengan nama Go-Viet), dan Thailand (dengan nama Get!). Kini, Gojek sudah menyandang gelar Decacorn, sebutan bagi startup yang memiliki valuasi di atas US$ 10 miliar.

2. Tokopedia

Perusahaan rintisan yang fokus di bidang e-commerce online-to-offline (O2O) ini menjadi startup Unicorn kedua asal Indonesia setelah Gojek. Startup yang didirikan William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada 2009 itu menyabet gelar Unicorn setelah mengantongi pendanaan dari Alibaba Group sebesar US$ 1,1 miliar pada  2017 lalu.

Tokopedia memiliki misi "pemerataan ekonomi secara digital" dan kini diklaim telah memiliki lebih dari 90 juta pengguna aktif per bulan dan 6,4 juta penjual. Mereka punya sekitar 150 juta produk, 33 produk digital, dan 50 sistem pembayaran bagi para penggunanya.

Baca Juga: Menristekdikti menargetkan pada 2024 jumlah startup di Indonesia bisa capai 4.900

Kini, valuasi Tokopedia tercatat di angka US$ 7 miliar atau sekitar Rp 99 triliun.

3. Traveloka

Traveloka didirikan Ferry Unardi, Derianto Kusuma, dan Albert Zhang pada 2012. Perusahaan rintisan yang fokus di bidang perjalanan dan pemesanan hotel ini diklaim merupakan startup travel Asia Tenggara pertama yang menyandang gelar Unicorn.

Predikat itu Traveloka raih setelah memperoleh kucuran dana US$ 350 juta dari perusahaan di bidang yang sama, Expedia, pada Juli 2017 lalu. Saat ini, Traveloka memiliki sejumlah produk yang bisa melayani kebutuhan end-to-end para pelancong Tanah Air, mulai tiket pesawat, kereta api, bus, sewa mobil, hotel, kuliner, tiket bioskop, hingga kecantikan.

Baca Juga: Rudiantara: Start up tidak perlu izin-izin, semuanya dipermudah

Layanan yang Traveloka sediakan bisa dinikmati di Indonesia, Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, dan Filipina. Berdasarkan data CBInsight, saat ini Traveloka memiliki angka valuasi sebesar US$ 2 miliar, setara Rp 28 triliun.

4. Bukalapak

Di tempat keempat ada Bukalapak, perusahaan rintisan di bidang e-commerce yang didirikan Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid pada awal 2010 silam. Bukalapak meraih gelar Unicorn setelah mendapat kucuran dana dari beberapa grup investor besar, salah satunya Emtek Grup dan 500 Startups.

Yang terbaru, Bukalapak baru saja memperoleh suntikan dana dari perusahaan asal Korea Selatan, Shinhan GIB. Meski tidak disebutkan jumlahnya, suntikan pendanaan ini membuat valuasi Bukalapak diklaim menjadi lebih dari US$ 2,5 miliar, sekitar Rp 35 triliun.

Baca Juga: Data BI: OVO menjadi pemimpin pasar uang elektronik

Dalam sebuah video, Bukalapak mengklaim, sudah memproses ratusan juta transaksi dari jutaan pelapak yang ada di platformnya.

5. Ovo

Menkominfo Rudiantara dalam ajang Siberkreasi 2019 yang berlangsung pekan lalu menyebutkan, Ovo sudah menjadi Unicorn asal Indonesia yang baru. “Saya sudah bicara dengan founder-nya, dan memang iya (sudah jadi Unicorn). Makanya, saya berani bicara setelah saya konfirmasi,” ujar Rudiantara.

Ovo, penyedia layanan pembayaran elektronik besutan Grup Lippo, ditaksir memiliki valuasi sebesar US$ 2,9 miliar atau sekitar Rp 41 triliun oleh firma analis perusahaan CB Insight. Angka tersebut, menurut CB Insight, sudah dicapai sejak 14 Maret 2018.

Baca Juga: GoFood kuasai 75% pangsa pasar layanan pesan-antar makanan di Indonesia

Ovo merupakan layanan dompet digital yang menawarkan kemudahan bertransaksi di sejumlah mitra mereka. Platform ini juga bisa digunakan untuk pembayaran aplikasi Grab.

Penulis: Bill Clinten

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketambahan Ovo, Ini Daftar 5 Startup "Unicorn" di Indonesia"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×