kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jaga pasokan ikan, pemerintah tambah cold storage


Jumat, 05 September 2014 / 12:22 WIB
Jaga pasokan ikan, pemerintah tambah cold storage
ILUSTRASI. Petugas PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang mendeteksi untuk memastikan keandalan saluran kabel teganagan Menengah di depan kantor KPU Jakarta, Kamis (17/7). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/17/07/2014


Reporter: Handoyo | Editor: Edy Can

JAKARTA. Tahun ini, pemerintah berencana membangun 21 cold storage dan beberapa air blast freezer. Kementerian Kelautan dan Perikanan mengatakan, penambahan cold storage dan air blast freezer ini bertujuan mendukung pasokan ikan dalam negeri.

Mengutip data Kementerian Kelautan dan Perikanan, selama tahun 2012-2013 sudah dibanqun 54 cold storaqe dengan kapasitas 30 ton-1.500 ton terutama di pulau-pulau besar seperti Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Beberapa cold storage dibangun juga di Kalimantan, Kepulauan Maluku, Nusa Tenggara dan Papua.

Pembangunan cold storage itu berasal dari anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan dan pemerintah daerah. Ada juga yang dibangun swasta dengan kapasitas besar 10.000 ton hingga 15.000 ton.

Pembangunan cold storage ini merupakan upaya memantapkan sistem logistik ikan nasional. Rencananya, pemerintah akan memantapkan sistem logistik ikan nasional koridor Sulawesi Utara-Jawa Timur-DKI Jakarta.

Cold storage yang dibangun dengan kapasitas 300 ton di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari, 400 ton di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong Lamongan dan 1.500 ton di PPS Nizam Zachman Jakarta saat ini dalam persiapan peresmian yang direncanakan pada September ini.

Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP), Kementerian Kelautan dan Perikanan Saut P. Hutaqalung mengatakan,penguatan logistik khususnya di kawasan timur Indonesia serta peningkatan jasa transportasi laut akan membantu upaya penanggulangan praktek illegal, unreported and unregulated (IUU) Fishing. "Dengan pengembangan SLIN diharapkan ikan hasil tangkapan nelayan dapat ditampung dan diserap pasar di hulu denqan baik," kata Saut, dalam siaran persnya, Jumat (5/9).

Dengan adanya sistem logistik ikan nasional ini, pemerintah juga berharap distribusi ikan dari sentra produksi ke sentra pasar di hilir dan industri lebih lancar serta ketersediaan dan pasokan ikan ke pasar dan bahan baku bagi industri pengolahan meningkat. Hal ini juga akan membantu stabilisasi harga yang diterima nelayan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×