kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.404.000   -3.000   -0,12%
  • USD/IDR 16.687   12,00   0,07%
  • IDX 8.633   -7,44   -0,09%
  • KOMPAS100 1.183   -6,87   -0,58%
  • LQ45 847   -6,48   -0,76%
  • ISSI 308   -1,78   -0,58%
  • IDX30 440   0,35   0,08%
  • IDXHIDIV20 513   0,38   0,07%
  • IDX80 132   -0,90   -0,67%
  • IDXV30 141   0,28   0,20%
  • IDXQ30 141   0,20   0,14%

Tantangan Bisnis Digital di Tengah Percepatan Adopsi AI dan Keamanan Siber


Minggu, 07 Desember 2025 / 18:25 WIB
Tantangan Bisnis Digital di Tengah Percepatan Adopsi AI dan Keamanan Siber
ILUSTRASI. artificial intelligence (AI). PT Imaji Masa Depan (Imaginexis) bersama Inventure, Ivosights, dan SAMA Indonesia meluncurkan Indonesia Digital Outlook 2026


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Imaji Masa Depan (Imaginexis) bersama Inventure, Ivosights, dan SAMA Indonesia meluncurkan Indonesia Digital Outlook 2026 sebagai rangkaian menuju konferensi Diginex conXperience 2026. 

Acara yang digelar di Jakarta, Rabu (3/12/2025), memotret kondisi terbaru ekosistem digital Indonesia dan tantangan bisnis yang muncul seiring percepatan adopsi AI, blockchain, dan teknologi keamanan siber.

Laporan tersebut didasarkan pada riset terhadap lebih dari 600 responden di enam wilayah utama Indonesia. Temuannya menunjukkan perubahan cepat perilaku konsumen dalam berinteraksi dengan teknologi digital. 

Mulai dari pesatnya penggunaan kecerdasan artifisial di kehidupan sehari-hari, rendahnya pemahaman publik terhadap teknologi baru seperti Web3, hingga meningkatnya kompleksitas ancaman siber.

Baca Juga: Menjaga Keamanan Data di Tengah Masifnya Adopsi AI

Perubahan ini menuntut pelaku industri, brand, dan regulator memahami secara lebih menyeluruh bagaimana teknologi memengaruhi keputusan dan perilaku digital masyarakat. 

Imaginexis menilai bahwa momentum transformasi digital Indonesia berada pada fase krusial: apakah mampu menciptakan ekosistem yang adaptif, aman, dan inovatif, atau justru menghadapi risiko kesenjangan literasi dan menurunnya kepercayaan publik.

Laporan yang disusun dengan pendekatan riset kuantitatif, analisis perilaku, dan pemantauan percakapan digital ini memberikan gambaran bagaimana AI mulai diadopsi secara luas, bagaimana minat publik terhadap blockchain dan kripto berkembang, serta bagaimana dinamika media sosial membentuk pola konsumsi informasi. 

Perspektif ini diharapkan membantu sektor bisnis mengidentifikasi peluang baru sekaligus mengelola risiko transformasi digital.

Peluncuran Outlook ini juga menghadirkan dialog strategis bersama perwakilan pemerintah dan industri. Para panelis membahas kesiapan regulasi AI dan Web3, ancaman siber berbasis AI yang makin meningkat, hingga dampak fragmentasi budaya digital terhadap komunikasi publik. 

Pemerintah menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara inovasi dan perlindungan masyarakat, terutama ketika laju teknologi bergerak lebih cepat daripada regulasi.

Baca Juga: 15 Ide Bisnis Digital yang High Demand di Tahun 2025

Menurut Managing Partner Imaginexis, Hastjarjo Boedi Wibowo, penguatan literasi digital, perlindungan data pribadi, dan kolaborasi lintas sektor menjadi fondasi untuk membangun ekosistem digital yang lebih matang. 

"Transformasi digital tidak hanya soal adopsi teknologi, tetapi juga soal membangun integritas dan keberlanjutan," ujarnya dalam siaran pers, Minggu (7/12/2025).

Melalui Indonesia Digital Outlook 2026, penyelenggara berharap laporan ini dapat menjadi rujukan strategi bagi pemerintah, pelaku industri, akademisi, maupun masyarakat dalam menghadapi era Society 5.0 dan perubahan teknologi yang makin cepat. 

Imaginexis sendiri merupakan perusahaan kreatif dengan ekosistem inovasi yang bergerak di bidang software publishing, konsultasi kreatif, IT, komunikasi, pelatihan, serta penyelenggaraan acara.

Selanjutnya: BPS Finalisasi Regulasi KBLI 2025 Jadi Panduan Sensus, Izin Usaha dan Investasi

Menarik Dibaca: Kehabisan Gaji Pasca PHK? Ini Solusi Finansial tanpa Stres dan Tetap Stabil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×