kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,23   4,90   0.54%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Target Bauran Energi Hijau di CIPP JETP Makin Ambisius, Ini Catatan IESR


Jumat, 03 November 2023 / 11:57 WIB
Target Bauran Energi Hijau di CIPP JETP Makin Ambisius, Ini Catatan IESR
ILUSTRASI. target bauran energi terbarukan sekitar 44% di 2030 atau lebih tinggi dari 34% di joint statement JETP di 2022


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Institute for Essential Services Reform (IESR) mengapresiasi perubahan tingkat bauran energi terbarukan yang lebih tinggi dalam draft dokumen perencanaan dan kebijakan investasi komprehensif (Comprehensive Investment and Policy Plan, CIPP) dalam kerja sama transisi yang adil (Just Energy Transition Partnership, JETP).

Di dalam draf CIPP terbaru, terjadi peningkatan signifikan target bauran energi terbarukan sekitar 44% di tahun 2030 atau lebih tinggi dari 34% di joint statement JETP pada tahun lalu.  

Sejalan dengan target itu, IESR menilai reformasi kebijakan dan peningkatan komitmen pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan menjadi hal krusial dalam mengimplementasikan CIPP yang membidik target tersebut.

Kapasitas energi terbarukan Indonesia sebesar 12,6 GW, perlu ditambah sebesar 62 GW sehingga mencapai sekitar 75 GW kapasitas energi terbarukan di tahun 2030.

Raditya Wiranegara, Analis Senior IESR bilang proses pengadaan pembangkit energi terbarukan masih terkendala di beberapa hal. Acapkali hal ini terbentur dengan persiapan proyek, termasuk di dalamnya studi konektivitas jaringan, akuisisi lahan, dan penyelesaian izin-izin terkait sebelum proses lelang.

Baca Juga: IESR Sayangkan Dihapusnya Rencana Pengakhiran Operasional PLTU 5 GW di Draf CIPP JETP

“Di Indonesia, hal ini masih menjadi tanggungan di pengembang, membuat prospek investasi terbarukan hanya bisa terjamah oleh ‘pemain-pemain’ tertentu saja,” terangnya dalam keterangan resmi, Kamis (2/11).

Reformasi kebijakan yang menitikberatkan pada efisiensi dan kemudahan di dalam proses pengadaan pembangkit energi terbarukan mutlak diperlukan jika nantinya target ekspansi kapasitas ingin tercapai.

Upaya penurunan emisi yang tercantum pada dokumen CIPP ini perlu pula menekankan aspek keadilan dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat.

Berdasarkan berbagai kajian IESR tentang mitigasi dampak transisi energi di daerah penghasil batubara, pemerintah perlu meningkatkan kapasitas institusi pemerintah pusat dan daerah dalam mengimplementasikan transisi energi serta melakukan diversifikasi ekonomi ke ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×