kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Target penggunaan kawasan industri mencapai 1.000 ha hingga akhir 2011


Senin, 31 Oktober 2011 / 13:46 WIB
Target penggunaan kawasan industri mencapai 1.000 ha hingga akhir 2011
ILUSTRASI. Chief Executive Officer (CEO) BRI Ventures Nicko Widjaja


Reporter: Dani Prasetya | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan penggunaan kawasan industri mencapai 1.000 hektare (ha) hingga akhir tahun. Hingga September 2011 kawasan industri utama di Karawang, Tangerang, Purwakarta, Bekasi, dan Serang telah mencatatkan 900 ha.

"Akibat kebutuhan masyarakat yang meningkat membuat perusahaan berniat menambah kapasitas produksi dan juga investasi," ujar Dirjen Pengembangan Pewilayahan Industri Kementerian Perindustrian Dedi Mulyadi, Senin (31/10).

Perkembangan pesat kawasan industri dimulai sejak 2007. Saat itu kawasan industri hanya tercatat sekitar 100 ha. Angka itu lalu meningkat menjadi 200 ha pada 2009. Setahun kemudian banyaknya investasi baru mendongkrak penggunaan kawasan industri menjadi 500 ha.

Sektor otomotif berkontribusi sebesar 48% dari total kawasan industri. Industri makanan dan minuman, tekstil, petrokimia, dan telekomunikasi menjadi sektor penyumbang peningkatan kawasan industri lainnya.

Sayangnya, dia masih belum dapat mematok target pada 2012. Dedi hanya memastikan industri logam dasar akan berkembang di luar Pulau Jawa, sedangkan kawasan industri di Pulau Jawa akan menjadi pusat industri berteknologi tinggi yang tidak butuh banyak air.

Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi, pernah menyebutkan, Pulau Jawa masih menjadi andalan pengembangan industri utama.

Untuk industri telematika, Indonesia masih mengandalkan Jakarta, Bandung, dan Surabaya sebagai lokasi utama. Sementara sektor perkapalan, Lamongan dan Surabaya menjadi sentra pengembangan industri utama. Lalu, sektor tekstil akan terpusat di Majalengka, sedangkan pertahanan pada wilayah Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

Hanya saja, pengembangan kawasan industri di luar Karawang, Bekasi, dan Serang masih terkendala beberapa masalah seperti permasalahan infrastruktur, regulasi perpajakan dan ketersediaan energi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×