Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi pelat merah PT Indofarma Tbk (INAF) telah mencanangkan bisa meraup laba di tahun ini. Adapun perusahaan farmasi yang fokusnya di segmen alat kesehatan ini sudah memprediksi perolehan penjualan di kuartal I 2020.
Direktur Keuangan Indofarma Herry Triyartno menyatakan, proyeksi tepat di kuartal I 2020 belum bisa disebutkan karena menunggu data di Maret.
"Adapun melihat penjualan Indofarma di bulan Januari memang naik 20%. Sedangkan record Februari belum selesai," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Rabu (4/3).
Herry bisa memberikan perhitungan target konservatif penjualan di kuartal I 2020 yang sebesar 15% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Bisnis Industri Farmasi Tertekan Corona dan Pelemahan Rupiah
Adapun proyeksi konservatif ini bisa jadi cerminan pertumbuhan INAF setahun ini. Herry menyatakan target penjualan dan laba yang dibidik pada awal tahun masih belum goyah meski industri manufaktur dalam negeri banyak diguncang sentimen negatif.
Jika melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, Indofarma menargetkan penjualan mencapai Rp 1,97 triliun di 2020. INAF juga optimistis mampu membalikkan rugi bersih menjadi laba menjadi Rp 8,9 miliar.
Ada beberapa fokus yang akan dilakukan Indofarma di sepanjang tahun ini. Herry menjelaskan Indofarma akan mengutamakan pada segmen reguler dan alat kesehatan serta perbaikan pungutan piutang.
Tak main-main, Indofarma membidik pendapatan di segmen alat kesehatan bisa mencapai Rp 300 miliar. Jika membandingkan dengan kontribusi alat kesehatan di 2018 yang masih Rp 3,13 miliar tentu pertumbuhannya cukup pesat.
Keseriusan INAF membidik industri alat kesehatan dibuktikan dengan rencana mereka membangun kawasan industri khusus alat kesehatan di Cibitung, Jawa Barat.
Baca Juga: Ini strategi Indofarma (INAF) hadapi pelemahan rupiah
Adapun pengembangannya akan mengajak para prinsipal alkes untuk melakukan Joint Operation dan Joint Venture dengan INAF. Sejauh ini manajemen melihat kawasan tersebut mampu menampung 7-8 prinsipal alkes.
Beberapa barang yang akan diproduksi ialah barang medis habis pakai, electromedical, alat diagnostik dan furnitur rumah sakit yang hasilnya fokus ke penjualannya ke dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News