kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.324   -76,00   -0,46%
  • IDX 7.173   30,61   0,43%
  • KOMPAS100 1.046   5,14   0,49%
  • LQ45 816   3,55   0,44%
  • ISSI 225   1,20   0,54%
  • IDX30 426   2,56   0,60%
  • IDXHIDIV20 506   2,31   0,46%
  • IDX80 118   0,55   0,47%
  • IDXV30 119   0,51   0,43%
  • IDXQ30 140   0,54   0,39%

Tax holiday bakal berdampak langsung pada pertumbuhan industri


Senin, 15 Agustus 2011 / 22:22 WIB
Tax holiday bakal berdampak langsung pada pertumbuhan industri
ILUSTRASI. 5 Website ini bisa dipakai untuk belajar bahasa Inggris secara gratis.


Reporter: Dani Prasetya | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Pembebasan atau pengurangan pembayaran pajak dalam waktu tertentu (tax holiday) pada beberapa jenis industri bakal berdampak langsung pada pertumbuhan investasi dan industri.

Menteri Perindustrian M.S. Hidayat menilai, penerapan kebijakan tax holiday pada beberapa sektor industri itu akan mendongkrak pertumbuhan industri hingga sekitar 7% pada kuartal III 2011. Apalagi, pencapaian kuartal II 2011 telah menyentuh 6,6%. "Kalau dipukul rata (pertumbuhan industri hingga akhir tahun) 6,5%," ujarnya, Senin (15/8) malam.

Dia menjelaskan, pertumbuhan industri pada kuartal II 2011 dapat meraih posisi 6,6% lantaran masuknya industri hilir. Dengan adanya realisasi kebijakan tax holiday itu maka industri lain yang sudah mengantre untuk berinvestasi dipastikan bakal masuk ke Indonesia.

Untuk diketahui, industri refinery Kuwait Petroleum senilai US$8 miliar di Balongan bakal mendapat fasilitas tax holiday. Selain itu, Krakatau Steel Posco dan Petrokimia Lotte senilai US$2 miliar juga mendapat fasilitas serupa. Selain itu perusahaan asal China Wuhan Iron and Steel Corp. yang bakal patungan dengan Gunung Garuda di Medan Sumatera Utara dan Kotabaru Kalimantan Selatan.

Kedua pabrik yang diprediksi bakal berkapasitas 3 juta ton-5 juta ton per tahun itu juga menanti kepastian fasilitas fiskal dari pemerintah. "Tinggal saya beritahu saja bahwa kebijakan fiskalnya sudah jadi," ucapnya.

Apabila kebijakan fiskal itu rampung, dia meyakini, investasi pada sektor industri akan datang berbondong-bondong. Meski demikian, penerapan tax holiday dianggap tidak cukup mengantisipasi ledakan investasi di sektor industri tanpa adanya percepatan infrastruktur, kemudahan pembiayaan, dan realisasi bunga perbankan.

Apabila hal-hal tersebut tidak terpenuhi, dia mengkhawatirkan, bakal menjadi gangguan pada pertumbuhan industri padahal pemerintah sudah membantu melalui tax holiday itu. "Itu tujuan saya ke BI (Bank Indonesia). Saya datang dengan 25 asosiasi," katanya.

Sebagai informasi, pemerintah baru saja menyepakati tax holiday untuk industri besi baja dan logam dasar, petrokimia, barang-barang modal, sumber daya alam yang diperbarukan, serta telekomunikasi.

Industri semen yang sempat dikabarkan akan mendapat fasilitas yang sama ternyata urung diberikan tax holiday. Perusahaan asal Prancis, Lafarge yang bakal beroperasi akhir tahun ini tidak akan mendapat fasilitas tax holiday. "Kalau ada saya, saya bisa advice (supaya industri semen dapat tax holiday)," tambahnya.

Industri yang mendapat tax holiday itu dipersyaratkan harus berinvestasi minimal Rp1 triliun. Dia sempat mengusulkan agar syarat investasi diturunkan menjadi Rp 700 miliar, tapi ternyata tetap diputuskan pada angka Rp1 triliun dengan jumlah karyawan minimal 100 orang-300 orang. Kebijakan fiskal untuk lima sektor itu bakal berlaku untuk periode 5 tahun-10 tahun. Periode itu jauh lebih panjang dari realisasi yang biasanya hanya selama 5 tahun-8 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×