Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan cat global, Jotun menjalin kemitraan baru dengan BW LPG, operator kapal liquid petroleum gas (LPG) terbesar di dunia. Tujuannya, memperluas penerapan hull performance solutions (HPS) 2.0 pada 38 kapal dari tahun 2025 hingga 2028.
Langkah ini melanjutkan kerjasama yang berlangsung sejak tahun 2020. Tujuannya, meningkatkan efisiensi bahan bakar, menekan emisi gas rumah kaca, serta mengurangi kebutuhan pembersihan lambung kapal yang tidak terjadwal.
HPS 2.0 merupakan sistem pelapis lambung berbasis data yang menggabungkan teknologi antifouling, dukungan teknis, dan pemantauan kinerja kapal secara real-time. Teknologi ini diklaim mampu meminimalkan pertumbuhan organisme laut di permukaan kapal, sehingga mengurangi hambatan saat berlayar dan meningkatkan efisiensi energi.
Jessica Doyle, Direktur Global Sales Shipping Jotun mengatakan, hubungan jangka panjang dengan BW LPG kini memasuki tahap baru.
“Kesepakatan baru ini yang dibangun berdasarkan rekam jejak dan komitmen terhadap clean shipping,” ujarnya, dalam rilis ke Kontan.co.id, Kamis (6/11).
Baca Juga: Permintaan Cat dan Pelapis Naik, Pemain Global dan Lokal Bidik Peluang lewat PCS 2025
BW LPG menilai, kemitraan ini mendukung strategi jangka panjang perusahaan dalam meningkatkan keberlanjutan operasional. Ricardo Ackermann, Head of Procurement BW LPG menjelaskan, keputusan memperpanjang kolaborasi diambil setelah melalui evaluasi menyeluruh terhadap berbagai aspek, mulai dari kinerja teknis hingga dampak lingkungan.
“Kami menilai aspek ESG, waktu pengiriman, efisiensi bahan bakar, hingga harga. Rekomendasi dan solusi yang ditawarkan Jotun menjadi faktor penentu,” katanya.
BW LPG juga mencatat hasil positif dari penerapan HPS sejak tahun 2020. Kapal pertama yang menggunakan sistem tersebut, BW Aries, mencatat hampir tidak ada penurunan kecepatan selama 56 bulan periode dry docking, yakni hanya sekitar +0,04 persen, jauh di bawah batas jaminan 1,5%.
“Kami telah menjalin kemitraan jangka panjang dengan Jotun yang memiliki komitmen terhadap kualitas produk dan layanan. Produk mereka terbukti membantu menjaga kondisi lambung kapal tetap optimal selama periode lima tahun di antara dry docking,” ujar Knut-Helge Knutsen, Vice President dan Kepala Teknis di BW LPG,
BW LPG menargetkan net-zero emission pada 2050, termasuk melalui modernisasi armada dengan sistem penggerak ganda (dual-fuel) dan pengembangan teknologi berbahan bakar amonia. Optimalisasi kinerja lambung kapal menjadi bagian strategi mempercepat pengurangan emisi di sektor pelayaran.
Baca Juga: Industri Cat & Pelapis Diproyeksi Tumbuh 6,5% per Tahun, PCS 2025 Buka Peluang Bisnis
BW LPG akan menggunakan HullKeeper, platform digital Jotun yang memantau kondisi lambung dan memberikan rekomendasi jadwal inspeksi berbasis data. Fitur Alerts di dalam sistem ini menggunakan algoritma risiko fouling untuk mendeteksi perubahan performa dan memberikan rekomendasi perawatan lebih akurat.
Elaine Tam, General Sales Manager Marine & Protective Jotun Malaysia dan Singapura, menambahkan, kerja sama dengan BW LPG menjadi bagian dari upaya memperkuat efisiensi dan keberlanjutan industri pelayaran.
"Solusi pelapis lambung kapal yang berbasis data dan pemantauan kinerja dapat membantu operator menghemat bahan bakar, menurunkan emisi karbon, dan melindungi ekosistem laut,” ujarnya.
Selain industri, Jotun juga menggarap pasar ritel. Terbaru, Jotun memperkenalkan Global Colour Collection 2026 bertema Soulful Spaces. “Kami menghadirkan palet yang selaras dengan kebutuhan masyarakat global, termasuk Indonesia,” kata Arun Kumar, Presiden Direktur PT Jotun Indonesia,
Selanjutnya: Gaikindo Catat Penjualan Mobil Ritel Turun 9,6% per Oktober 2025
Menarik Dibaca: 5 Kunci Kekayaan Modern yang Tak Pernah Diajarkan di Sekolah, Ikuti Prinsip Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













