Reporter: Vina Elvira | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Millennium Pharmacon International Tbk (SDPC) selama periode tiga bulan pertama 2025 terdampak oleh pemangkasan anggaran pemerintah.
Presiden Direktur SDPC Ahmad bin Abu Bakar menyatakan, realisasi kuartal pertama lalu banyak dipengaruhi oleh pelemahan daya beli masyarakat, kondisi ekonomi dan pemangkasan anggaran oleh pemerintah.
Penjualan SDPC menurun di rumah sakit pemerintah dan dinas kesehatan sehingga mencatatkan pertumbuhan negatif dibandingkan tahun lalu.
“Namun secara keseluruhan kenaikan omset SDPC terbantu oleh penjualan di segmen apotek dan rumah sakit swasta,” ungkap Ahmad, kepada Kontan.co.id, Senin (12/5).
Baca Juga: Tumbuh 45,72%, Millennium Pharmacon International (SDPC) Raup Laba Rp 10,33 miliar
Sebagai gambaran, SDPC menutup kuartal I-2025 dengan pendapatan sebesar Rp 980,18 miliar, naik tipis dari periode yang sama tahun lalu, Rp 973,73 miliar.
Pendapatan obat resep masih mendominasi kinerja SDPC dengan porsi mencapai Rp 680,26 miliar. Kemudian disusul oleh pendapatan alat kesehatan Rp 264,22 miliar, obat non resep Rp 35,60 miliar, dan pendapatan lainnya Rp 93,11 juta.
Baca Juga: Millennium Pharmacon International (SDPC) Kejar Pertumbuhan Penjualan 10% pada 2025
Di tengah turunnya penjualan di sektor pemerintahan, SDPC juga masih membukukan kenaikan laba periode berjalan sekitar 45,72% dari Rp 7,09 miliar di kuartal I 2024 menjadi Rp 10,33 miliar pada kuartal I 2025. Pertumbuhan laba bersih tersebut didorong oleh efisiensi yang dijalankan perusahaan dari sisi operasional.
Laju bisnis SDPC di kuartal kedua diprediksi masih akan diderai kesulitan. Meski begitu, Achmad tetap optimis kekurangan di kuartal satu akan tertutup di kuartal kedua dan kuartal ketiga.
“SDPC menargetkan penjualan di tahun ini dapat bertumbuh di atas 10%, dengan pertumbuhan laba dua kali lipat,” pungkasnya.
Selanjutnya: Pidato di Konferensi PUIC, Prabowo: Negara Islam Hadapi Tantangan Kemiskinan& Korupsi
Menarik Dibaca: Airbnb Perkenalkan Fitur Baru, Pengguna Bisa Pilih Berbagai Layanan dan Pengalaman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News