kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Tidak seharusnya stok Toyota menumpuk


Kamis, 25 September 2014 / 10:22 WIB
Tidak seharusnya stok Toyota menumpuk
ILUSTRASI. Musim pembayaran dividen tahun buku 2022 tengah berlangsung.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

KARAWANG. Toyota benar-benar menanamkan budaya efisiensi dalam hal produksi mobil. Mereka punya Toyota Production System (TPS) sebagai fondasi, dan ditanamkan untuk semua karyawan pabrik di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Dengan pola tersebut, seharusnya tidak ada stok menumpuk untuk Toyota.

”Kalau menggunakan konsep TPS, seharusnya stock itu zero (tidak ada stok menumpuk). Jika memang ada stok, itu karena dealer selalu menyiapkan stok ditambah dengan ’alpha’ yang artinya bisa jadi karena kendala transportasi, dan kendala-kendala lain,” kata I Made Dana Tangkas, Corporate and External Affairs Director TMMIN, (24/9).

Apa itu TPS? Inilah konsep yang membuat produksi menjadi maksimal, cepat, tepat, dan sangat efisien. KompasOtomotif berkesempatan menyimulasikan konsep ini di Toyota Learning Center, pabrik 1 TMMIN, Karawang, Jawa Barat. Digambarkan secara sederhana, TPS meminimalisir semua kesalahan dengan pengembangan SDM, dan prinsip dasar.

Contoh simpel, prinsip ”just in time”, yakni memproduksi kendaraan sesuai dengan jenis, jumlah yang tepat, dan pada saat yang diperlukan. Artinya, produksi berjalan sesuai pesanan untuk memastikan kendaraan datang tepat waktu dan tidak disimpan lama (stok).

Pengembangan SDM sangat diperlukan dalam hal ini, demi mencegah kesalahan produksi dan mempercepat proses. Bahkan dengan konsep ini, diciptakan alat-alat yang mempermudah proses kerja tapi bersifat green dan tidak membutuhkan listrik. Misalnya, menciptakan rak khusus memanfaatkan gravitasi (karakuri) untuk komponen agar tidak menyulitkan pekerja ketika mengambil komponen.

Dengan menerapkan konsep TPS, produksi berlebih bisa dihindari. Waktu menunggu konsumen juga bisa dipangkas karena proses produksi yang cepat dari SDM berkualitas dan alat yang inovatif. Product defect (produk gagal) bisa dikurangi bahkan dihindari untuk mempercepat proses produksi. (Donny Apriliananda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×