kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tiga tahun GNSSA, diharapkan kapasitas PLTS atap di Indonesia tembus orde gigawatt


Kamis, 24 September 2020 / 17:21 WIB
Tiga tahun GNSSA, diharapkan kapasitas PLTS atap di Indonesia tembus orde gigawatt
ILUSTRASI. Kompleks perumahan pengguna Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Tangerang, Banten. KONTAN/Baihaki/7/9/2020


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

Sejak dideklarasikan pada 17 September 2017, GNSSA telah menjadi salah satu kendaraan pemersatu pembuat kebijakan, pelaku, dan pemangku kepentingan energi surya untuk menciptakan suatu kolaborasi.

Pemerintah melalui Kementerian ESDM telah mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 49 Tahun 2018 yang menjadi payung hukum pengguna PLTS Atap, kemudian melakukan revisi untuk menurunkan biaya paralel bagi pelanggan industri.

Menurut F.X. Sutijastoto selaku Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, regulasi ini dimaksudkan untuk memfasilitasi masyarakat dan target keberlanjutan dari kalangan komersial dan industri. “GNSSA ini dianggap sangat penting untuk mengembangkan pasar energi matahari yang masih kecil dan bahkan masih di bawah skala ekonominya,” katanya.

Kementerian ESDM pun mengupayakan revisi peraturan dan perundang-undangan untuk mendukung pengembangan energi baru terbarukan (EBT).

Hal ini dalam rangka menciptakan sistem energi masa depan yang bersih dan berkesinambungan berbasis EBTKE sambil mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah-daerah, serta memperkuat kebijakan untuk membangun level playing field untuk EBT.

Baca Juga: Pertamina akuisisi proyek revamping kilang TPPI, begini detail proyeknya

Sebagai catatan, di tahun 2019 lalu, dilakukan juga Kampanye Sejuta Surya Atap berupa kegiatan jalan sehat di area Car Free Day (CFD) DKI Jakarta di Jalan Thamrin dan pameran mini dari penyedia layanan PLTS atap.

Ketua Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) Andhika Prastawa menyatakan rasa hormat dan bangga atas semangat para deklarator dan pegiat energi surya yang tetap mendorong pengembangan PLTS atap, bahkan di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang.

Dia juga menyebut, AESI dan IESR beserta kolaborasi bersama pihak lain, menginisiasi GNSSA dengan harapan industri energi surya dapat tumbuh lebih cepat dengan visi target 1 GWp di tahun 2020.

Andhika bersyukur proses percepatan telah terjadi, walaupun target masih jauh dari tercapai. Oleh karenanya ia menyerukan agar kerja sama yang sudah terjalin baik antara pemerintah, AESI, sektor industri, dan publik ditingkatkan lagi secara berkelanjutan dan konsisten sehingga dapat menghasilkan terobosan-terobosan lain dalam mempercepat tumbuhnya penggunaan tenaga surya.

“Hal ini juga berguna dalam membantu pemerintah untuk pencapaian target bauran energi nasional 2025,” ujar Andhika.




TERBARU

[X]
×