kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tiket.com incar potensi besar bisnis travel online


Kamis, 15 November 2012 / 14:40 WIB
Tiket.com incar potensi besar bisnis travel online
ILUSTRASI. Kurs Dolar-Rupiah di BCA, Rabu (25/8) ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/nz


Reporter: Hendra Gunawan |

JAKARTA. Jumlah pemain di bisnis e-commerce terus bertambah. Salah satu pendatang barunya adalah Tiket.com yang mengambil segmen travel online.

Situs online di bawah bendera PT Tiket Global Network ini mulai beroperasi di akhir 2011. Namun, total pengguna jasa Tiket.com saat ini sudah lebih dari 100.000. "Lebih dari 50% pengguna Tiket.com itu, rata-rata kembali melakukan transaksi pembelian tiket melalui kami," kata Mikhael Gaery Undarsa, Managing Director Tiket.com.

Jika kebanyakan dari penyedia jasa transaksi travel online hanya menyediakan satu macam layanan, Tiket.com yang memberikan layanan mulai dari tiket pesawat, kereta api, hotel, film, sampai tiket konser musik.

Menurut Gaery, saat ini pendapatan terbesarnya masih berasal dari pembelian tiket transportasi, baik pesawat maupun kereta api, yakni di atas 50% dari total transaksi. Agar transaksi di segmen transportasi terus meningkat, Tiket.com berencana menambah kerjasama dengan sejumlah maskapai lagi.

Tiket.com sudah bekerjasama dengan 6 maskapai penerbangan nasional dan satu perusahaan kereta api. "Tahun depan kami akan mulai kerjasama dengan maskapai penerbangan di luar negeri. Tahap pertama mungkin maskapai penerbangan di Asia dulu," terang Gaery.

Tiket.com yakin pasar bisnis travel online bakal tumbuh pesat sekitar 30%-40% di tahun depan.

Perusahaan riset travel online Phocuswright dan Expedia menyebutkan pasar pemesanan online travel di kawasan Asia Pasific tahun lalu sudah mencapai US$ 1,6 miliar. 

Sedangkan transaksi reservasi hotel di Indonesia melalui online travel agent (OTA) diperkirakan mencapai Rp 2 triliun per tahun. "Itu sebabnya kami yakin Indonesia menjadi salah satu pasar potensial untuk mengembangkan bisnis travel online," tutup Gaery.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×