kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tingkatkan ekspor furnitur, Kemenperin restrukturisasi mesin produksi milik IKM


Minggu, 26 September 2021 / 15:25 WIB
Tingkatkan ekspor furnitur, Kemenperin restrukturisasi mesin produksi milik IKM
ILUSTRASI. Pekerja membuat perabot furnitur. ANTARA FOTO/Maulana Surya/pras.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

Program restrukturisasi ini dalam bentuk pemberian potongan harga (reimburse) terhadap IKM yang telah membeli mesin dan/atau peralatan dalam jangka waktu tertentu untuk menunjang proses produksi.

Potongan harga yang diberikan, yaitu sebesar 25% dari harga pembelian untuk mesin dan/atau peralatan buatan luar negeri (impor) dan sebesar 40% dari harga pembelian untuk mesin dan/atau peralatan buatan dalam negeri.

Program ini dapat diikuti oleh seluruh IKM yang berada di wilayah Indonesia dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Perindustrian yang telah ditetapkan. Diharapkan program ini dapat menjadi pemicu peningkatan teknologi produksi pada IKM melalui peremajaan mesin dan/atau peralatan, sehingga ke depannya dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produk IKM.

Lebih lanjut, dalam upaya mendukung penggunaan teknologi baru melalui program restrukturisasi mesin, Plt. Dirjen IKMA dengan didampingi Inspektur II Kemenperin serta Direktur IKM Pangan, Furnitur dan Bahan Bangunan, beberapa waktu lalu melakukan kunjungan kerja ke IKM furnitur yang telah menerima dua kali fasilitas program restrukturisasi, yaitu CV Property di Kawasan Industri Semarang.

Pimpinan CV Property Rudy Temasoa Luwia menyampaikan, penggunaan mesin berteknologi dalam proses produksi pada IKM furniture sudah merupakan suatu keharusan jika ingin tetap bersaing di pasar ekspor.

“Dengan adanya pandemi ini, permintaan buyer kepada kami terus meningkat. Hal ini merupakan peluang yang harus disikapi dengan memperbaiki kinerja dan mutu salah satunya dengan menggunakan mesin peralatan,” ungkap Rudy.

Direktur Industri Kecil dan Menengah Pangan, Furnitur, dan Bahan Bangunan Kemenperin, Riefky Yuswandi mengemukakan, pihaknya menyaksikan secara langsung bahwa penerapan penggunaan mesin berteknologi pada IKM furnitur dapat meningkatkan kinerjanya dalam menghasilkan produk yang berkualitas.

“Hal tersebut sudah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan pemerintah, dan dapat menjadi contoh bagi industri lainnya,” tandas Riefky.

Selanjutnya: Tahan banting hadapi pandemi, industri furnitur mampu tumbuh 8% di semester I-2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×