Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto
Baca Juga: Awas, saham Siantar Top (STTP) dan Nusantara Almazia (NZIA) bergerak tak wajar
Kenaikan pada sisi penjualan diikuti oleh sejumlah beban. Beban pokok penjualan misalnya, tercatat naik 15,95% yoy menjadi Rp 2,55 triliun di tahun 2019. Sebelumnya, penjualan neto STTP tercatat sebesar Rp 2,55 triliun di tahun 2018.
Kenaikan juga dijumpai pada beban penjualan serta beban umum dan administrasi. Melansir laporan keuangan tahun 2019, beban penjualan STTP naik 28,77% yoy dari semula Rp 61,55 miliar di tahun 2018 menjadi Rp 70,57 miliar pada tahun 2019.
Sedangkan beban umum dan administrasi tercatat naik 3,31% yoy dari Rp 112,85 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp 116,60 miliar di tahun 2019.
Kendati demikian, STTP masih mampu membukukan pertumbuhan double digit pada sisi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk atau laba bersih.
Setelah penjualan neto dikurangi beban pokok penjualan, beban penjualan serta beban-beban lainnya, STTP berhasil mengempit laba bersih sebesar Rp 482,59 miliar.
Baca Juga: BEI mencermati saham Siantar Top (STTP) yang melonjak 167% sejak awal tahun
Angka ini melesat 89,11% bila dibandingkan laba bersih tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp 255,19 miliar.
Per 31 Desember 2019 lalu, aset STTP tercatat sebesar Rp 2,88 triliun. Angka ini terdiri atas ekuitas sebesar Rp 2,14 triliun dan liabilitas sebesar Rp 733,55 miliar.
Sementara itu, kas dan setara kas akhir tahun tercatat sebesar Rp 100,72 miliar per 31 Desember 2019 lalu. Angka ini naik 57,12% bila dibandingkan kas dan setara kas awal tahun buku 2019 yang tercatat sebesar Rp 64,10 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News