Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Integrated Supply Chains (ISC) PT Pertamina menyatakan bahwa Total Trading Asia Pte memenangkan tender di pasar spot untuk pengadaan bahan baku liquified petroleum gas (LPG) untuk pengiriman April 2015. Namun, di balik kemenangan ini, masih menyisakan sejumlah tanda tanya.
Dokumen tender itu menunjukan, meskipun harga acuan yakni CP Aramco pada Maret 2015 lebih mahal, ternyata pada penawaran April justru lebih murah. Harga acuan CP Aramco pada Maret 2015 sebesar US$ 480 per metrik ton. Sementara harga acuan ini per April 2015 sebesar US$ 465 per metrik ton. Padahal harga yang ditawarkan Total Trading dalam tender itu sebesar harga CP Aramco di bulan Maret 2015, sudah termasuk diskon US$ 7,5 yaitu US$ 472,5 per metrik ton.
Di saat yang sama, perusahaan lain yakni Petredec menawarkan harga yang lebih murah untuk April 2015, yakni harga CP Aramco dikurangi dikson US$ 2,5 menjadi
US$ 462,5 per metrik ton. Dengan demikian harga yang ditawarkan Petredec sebenarnya lebih murah US$ 10 per metrik ton jika dibandingkan dengan harga penawaran Total Trading. Sayang hingga berita ini diturunkan KONTAN belum bisa meminta tanggapan dari Petredec.
Namun, Vice President ISC Pertamina Daniel Purba, menyatakan, kargo LNG untuk bulan April 2015 mengacu pada CP Aramco di bulan April. Tetapi Daniel mengaku tidak tahu berapa harga CP Aramco di bulan April 2015, saat tender berlangsung akhir Februari 2015 silam. Yang jelas acuan ISC Pertamina adalah angka diskon yang ditawarkan oleh penawar.
KONTAN mencoba meminta tanggapan hal ini kepada Manager Marketing Total Oil Indonesia Agung Sumargana. Namun, Agung tidak menjawab panggilan telepon dan pesan singkat KONTAN.
Sementara, Head Departement of Media Relations Total EP Indonesie Kristanto Hartadi, mengakui Total Asia Trading merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan Total. "Dia memang perusahaan trading kita," jelas dia.
Namun Kristanto mengaku tak tahu-menahu soal detail tender yang dimenangkan Total Asia Trading. Sebab perusahaan tersebut di bawah payung Total Singapura. Karenanya dia tidak bisa memberikan tanggapan.
Tender 44.000 MT
Berdasarkan dokumen tender yang diterima KONTAN, Pertamina menggelar tender pengadaan 44.000 metrik ton bahan baku LPG. Jangka waktu pengirimannya adalah Free On Board (FOB) Middle East untuk periode 6 April 2015-10 April 2015.
Formula harga yang ditetapkan adalah berdasarkan Contract Price (CP) Saudi Aramco untuk propane dan butane pada saat loading, ditambah atau dikurangi Alpha dalam mata uang dollar Amerika Serikat per metrik ton. Proposal dari para peserta tender harus dimasukan sebelum 26 Februari 2015 lalu.
Nah, Total Trading menyapu bersih pengadaan bahan baku LPG sebanyak 44.000 metrik ton itu. Yakni sebesar 22.000 metrik ton refrigerated propane dan 22.000 metrik ton refrigerated methane. "Total Trading memang yang kami award," ujar Daniel, (7/5).
Total Trading menyisihkan sekitar tujuh proposal penawaran lain yang masuk. Dari jumlah proposal tersebut, ada sekitar tiga peserta tender yang mengajukan penawaran dengan skema cost and freight (CFR) yakni penyerahan barang dilakukan di atas kapal, tetapi ongkos angkut sudah dibayar penjual sampai ke pelabuhan tujuan.
Padahal, kata Daniel, ISC Pertamina sengaja mencari kargo FOB. Sebab Pertamina memiliki kapal sendiri. Dengan menggunakan kapal sendiri Pertamina bisa efisien. Karena itu, peserta tender yang mengajukan penawaran dengan skema CFR otomatis kalah tender.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News