kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,69   4,34   0.47%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tower Bersama Infrastructure (TBIG) serap capex Rp 1 triliun pada paruh pertama 2020


Senin, 03 Agustus 2020 / 19:38 WIB
Tower Bersama Infrastructure (TBIG) serap capex Rp 1 triliun pada paruh pertama 2020
ILUSTRASI. Pekerja melakukan perawatan menara (tower) telekomunikasi milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu (18/9/2019). PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menargetkan penambahan sebanyak 3.000 pen


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

“Bisnis kami memiliki memberikan arus kas yang kuat, didorong oleh kontrak pendapatan yang terlihat dan berulang dari para pelanggan telekomunikasi kami. Bahkan dengan pertumbuhan top-line yang kuat dan dividen sebesar Rp 606 miliar yang dibayarkan pada bulan Juni, kami telah mempertahankan leverage kami di 4,8x, jauh di bawah covenant obligasi kami untuk tidak lebih dari 6,25x untuk total pinjaman (pada tingkat lindung nilai utang tersebut) terhadap EBITDA kuartal terakhir yang disetahunkan.” jelas Helmy.

Menurutnya, tingkat suku bunga efektif TBIG terus menurun dengan obligasi baru dalam mata uang dolar AS dan rupiah yang mereka  terbitkan dengan suku bunga kompetitif pada awal tahun ini. Pihaknya memiliki likuiditas yang cukup dalam bentuk Fasilitas Pinjaman Revolving, yang memungkinkan pihaknya untuk tumbuh secara organik dan anorganik, sambil melunasi kewajiban yang timbul atas pinjaman TBIG.

"Kami terus mematuhi strategi konservatif untuk melindungi semua hutang kami dengan lindung nilai yang sesuai dengan jatuh tempo utang,” ujar Helmy.

Baca Juga: IHSG turun tipis ke 5.111 pada Rabu (29/7), saham menara ini dijual asing

Perlu diketahui, TBIG memiliki Obligasi Berkelanjutan II Tower Bersama Infrastructure Tahap III Tahun 2017 dengan jumlah pokok Rp 700 miliar yang akan jatuh tempo pada 19 September 2020. Surat utang itu memiliki tenor 3 tahun dengan tingkat kupon 8,4%.

Helmy menyebut, tengah mempersiapkan penerbitan obligasi. Emisi tersebut akan dikhususkan untuk keperluan refinancing surat utang yang jatuh tempo pada Semester II/2020.

Menurutnya, obligasi merupakan alternatif pendanaan yang efisien. Ia mengharapkan pasar sudah mulai pulih pada semester II/2020.

TBIG berencana melunasi pinjaman itu dengan kombinasi kas internal dan penerbitan obligasi baru. "TBIG akan melunasi obligasi jatuh tempo dengan penerbitan obligasi baru, dikombinasi dengan kas internal. Cost of fund dari obligasi rupiah juga cukup bagus baik dari sisi emiten maupun investor,” kata Helmy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×