kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.105.000   12.000   0,57%
  • USD/IDR 16.401   -25,00   -0,15%
  • IDX 7.934   -3,01   -0,04%
  • KOMPAS100 1.109   -1,22   -0,11%
  • LQ45 803   -6,13   -0,76%
  • ISSI 273   1,36   0,50%
  • IDX30 417   -2,65   -0,63%
  • IDXHIDIV20 484   -1,53   -0,32%
  • IDX80 122   -0,66   -0,54%
  • IDXV30 132   -0,79   -0,59%
  • IDXQ30 135   -0,55   -0,40%

Trans Power Marine (TPMA) proyeksikan target pendapatan tahun ini akan meleset


Jumat, 11 Oktober 2019 / 18:41 WIB
Trans Power Marine (TPMA) proyeksikan target pendapatan tahun ini akan meleset
ILUSTRASI. Kapal floating crane, kapal tunda dan tongkang pengangkut b a t u b a r a milik PT Trans Power Marine (TPMA). Trans Power Marine memproyeksikan pendapatan tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trans Power Marine Tbk memproyeksikan pendapatan tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Adapun dua faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi.

Rudi Sutiono, Direktur Trans Power Marine menyebutkan bahwa tahun ini perseroan belum bisa mencapai target pertumbuhan yang dicanangkan di awal tahun. "Akibat faktor cuaca dan harga batu bara," ujarnya kepada kontan.co.id, Jumat (11/10).

Baca Juga: Sulit dapatkan kapal, Trans Power Marine (TPMA) baru belanjakan capex Rp 47 miliar

Menurutnya, tahun ini kondisi cuaca dan alam memang lebih buruk dibandingkan tahun lalu. Hal tersebut lantaran pada Juni lalu terjadi banjir besar di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur sehingga mengakibatkan selama satu bulan tambang tidak menghasilkan batu bara.

Kemudian, harga batubara juga mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu yang mencapai harga di level US$ 90 per metrik ton (MT). Asal tahu saja, harga batubara Newcastle untuk kontrak pengiriman Oktober 2019 di ICE Futures kembali menyentuh level rendah US$ 65,20 per MT.

Akibat dua faktor tersebut pihaknya memproyeksikan perseroan belum bisa mencapai target pertumbuhan yang dicanangkan. "Kemungkinan akan lebih kecil dibandingkan tahun lalu," tuturnya.

Oleh sebab itu, emiten dengan kode saham TPMA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini juga sudah berancang-ancang di tahun depan yang mana ia bilang akan lebih fokus untuk transhipment. "Supaya tidak terpengaruh cuaca buruk," tutupnya.

Baca Juga: Simak rekomendasi untuk saham-saham transportasi

Sekedar mengingatkan, sebelumnya TPMA membidik pertumbuhan pendapatan 20% hingga 25% hingga tutup tahun nanti. Berdasarkan laporan keuangan hingga semester I lalu tercatat pendapatan perseroan naik 1,53% menjadi US$ 21,26 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$ 20,94 juta.

Sedangkan, pada 2018 TPMA mengantongi pendapatan US$ 43,87 juta tumbuh 16,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya US$ 37,71 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×