kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Transisi full service Sriwijaya Air rampung tiga tahun lagi


Rabu, 16 Februari 2011 / 18:34 WIB
Transisi full service Sriwijaya Air rampung tiga tahun lagi
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah CIMB Niaga


Reporter: Sofyan Nur Hidayat |

JAKARTA. Maskapai penerbangan PT Sriwijaya Air membutuhkan waktu dua hingga tiga tahun dalam mengalihkan layanan medium service menjadi full service. Di antaranya adalah persiapan pesawat, sumber daya manusia (SDM) dan servis yang akan diberikan.

Direktur Niaga PT Sriwijaya Air, Toto Nursatyo mengatakan dalam melakukan transisi pelayanan ke full service, Sriwijaya masih harus menunggu penambahan pesawat baru. "Masuk ke full service, kami membutuhkan persiapan matang karena pesaingnya Garuda sudah demikian hebat," ungkap Toto.

Toto mengatakan Sriwijaya rencananya akan menambah 20 unit pesawat jet Embraer yang tanda tangan kontrak pemesanannya akan dilakukan bulan depan. Selain itu, mereka juga akan menambah 20 pesawat Boeing 737-800 Next Generation mulai tahun 2012.

Selain itu, Sriwijaya membutuhkan persiapan SDM terutama pramugari yang akan melayani penumpang. Maklum dengan naik kelas menjadi full service, pelayanan yang diberikan lebih lengkap. Demikian juga dengan pelayanannya, menurut Toto, sedang dipersiapkan konsep standar pelayanan yang akan diberikan.

Untuk pelayanan di udara, saat ini Sriwijaya sudah memberikan layanan snack untuk rute pendek dan makan besar untuk rute panjang. Jadi untuk transisi dalam layanan makanan dan minuman, menurutnya tidak akan kesulitan.

Wakil Direktur Sriwijaya Air, Hasudungan Pandiangan menambahkan, sebelum bertransformasi menjadi maskapai penerbangan full service, Sriwijaya terlebih dahulu akan mengembangkan rute penerbangan di wilayah timur Indonesia dan juga penerbangan regional. "Kami akan memanfaatkan perjanjian bilateral di bidang penerbangan antara negara-negara Asean," ungkap Hasudungan.

Selain itu, mereka juga akan meningkatkan kapasitas sekolah pilot Sriwijaya di Pulau Bangka dengan menambah 11 pesawat latih baru. Sekolah itu ditargetkan bisa meluluskan 100 pilot per tahun. Mereka juga berencana membangun bengkel perawatan pesawat sendiri di Cengkareng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×