Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Tritunggal Agung Propertindo atau Tree Land tengah mengkaji rencana untuk go public melalui penawaran saham umum perdana atau initial public offering (IPO).
Selain untuk mendapatkan tambahan modal untuk memperbesar bisnis properti, langkah IPO ini juga untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat sebagai perusahaan properti. Pasalnya, perusahaan go public melaporkan keuangan mereka kepada publik melalui Bursa Efek Indonesia.
Maya Miranda Ambarsari, Presiden Direktur Tritunggal Agung Propertindo mengatakan, perseroannya ingin melepaskan saham sekitar 20% hingga 30%. Besaran saham yang akan dilepas tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan modal yang diperlukan. Apalagi, rencana IPO tersebut belum akan dilakukan dalam watyu dekat ini.
“Kami merencanakan IPO pada tahun 2019-2020,” kata Rabu (12/8).
Informasi saja, Tritunggal Agung Propertindo ini berdiri sejak Januari 2015 dengan kepemilikan saham 40% Maya Miranda Ambarsari, 40% Andreas Reza Nazaruddin, dan 20% Andy Surja Jap. Ketiga orang ini adalah pemain lama properti, namun mereka hanya bermain perorangan dan tidak menggunakan perseroan terbatas (PT).
Saat ini, Tritunggal Agung Propertindo atau Tree Land tengah menggarap pembangunan kondotel seluas 1,5 hektare (ha) di Cisarua - Jawa Barat dengan brand Grand Dafam Cisarua (GDC). Perusahaan menginvestasikan dana Rp 375 miliar dengan kapasitas 234 unit dengan 9 lantai dan 1 lantai semi basement.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News