Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Frekuensi masyarakat dalam membeli produk agroindustri meningkat di masa pandemi. Hal ini sesuai dengan hasil survei cepat yang dilakukan MarkPlus, Inc. pada 100 responden di seluruh Indonesia dengan kelompok usia mayoritas di atas 35 tahun dengan dominasi jumlah pengeluaran bulanan sebesar Rp 3 juta sampai Rp 4,9 juta per bulan.
Jika sebelum adanya pandemi mayoritas responden berbelanja produk agroindustri 2 sampai 7 hari sekali, saat ini 37% responden mengaku lebih sering membeli produk tersebut.
Total transaksi belanja masyarakat untuk hasil agroindustri juga meningkat menjadi lebih dari Rp 500.000 per-transaksi. Hal ini terjadi karena adanya tren memasak di rumah untuk menjamin kualitas dan nutrisi makanan yang dikonsumsi.
Baca Juga: Kinerja industri makanan dan minuman masih ciamik di tengah pandemi Covid-19
Pasar tradisional menjadi lokasi belanja favorit 64% masyarakat di masa sebelum pandemi kemudian 59% memilih supermarket dan 54% membeli hasil produk agroindustri dari pedagang keliling.
Namun di masa pandemi, saluran pembelian online menjadi primadona berbelanja sebesar 24% lalu pasar dekat rumah 24% dan 21% membeli di pedagang keliling.
Adapun sebanyak 52% responden khawatir penjual dan produk terpapar virus Covid-19 jika mereka mengunjungi pasar tradisional maupun supermarket. emudian 51% takut jika tempat belanja ramai dan 49% khawatir harga meningkat.
”Mereka tidak yakin apakah penjual terpapar virus Covid-19 dan juga takut apabila toko oflline ramai,” papar Associate MarkPlus, Inc. Chrestella Carissa dalam The 2nd MarkPlus Industry Roundtable: Agro Industry Sector pada Selasa (13/10) 2020 via daring.
Baca Juga: REI: Masa pandemi, hanya segmen rumah bersubsidi yang masih bertahan
Produsen maupun penjual produk agroindustri diharapkan mampu menjamin dan mengedukasi konsumen terkait keamanan proses produksi maupun penjualan produk yang telah menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, pemanfaatan teknologi digital dan ketersediaan produk juga perlu terus dijaga.
“Tren memasak makanan di rumah saat ini sedang meningkat sehingga masyarakat membutuhkan produk yang segar, berkualitas tinggi untuk mencukupi nutrisi mereka,” tutup Crestella.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News