kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Ujung Tahun 2023, Indonesia Ekspor Ayam Beku ke Singapura Senilai Rp Rp 1,012 Miliar


Senin, 11 Desember 2023 / 04:05 WIB
Ujung Tahun 2023, Indonesia Ekspor Ayam Beku ke Singapura Senilai Rp Rp 1,012 Miliar
ILUSTRASI. Ekspor makanan olahan Sunnygold produksi Malindo Feedmill (MAIN) ke pasar Singapura.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Malindo Feedmill Tbk berhasil menembus pasar Singapura dengan produk frozen whole chicken atau ayam bekunya.

Melansir Infopublik.id, tercatat sebanyak 1 kontainer ayam beku dan 1 kontainer produk olahan dari PT Malindo Food Delight dengan nilai sekitar US$ 65.000 atau setara dengan Rp 1,012 miliar (kurs Rp 15.573), diberangkatkan dari Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) PT Malindo Feedmill Tbk di Desa Cijunti Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (8/12/2023).

Direktur PT Malindo Feedmill Tbk, Rewin Hanrahan dalam sambutannya mengatakan bahwa PT Malindo telah memenuhi persyaratan yang diminta oleh Pemerintah Singapura atau dalam hal ini Singapore Food Agency (SFA). 

SFA meminta agar produk yang diekspor harus berasal dari farm yang sudah memiliki sertifikat kompartemen bebas dari Avian Influenza serta tidak terdeteksi mengandung beberapa virus atau bakteri seperti di antaranya Salmonella.

“RPHU PT Malindo Feedmill Tbk ini memiliki kapasitas potong 3000 ekor/jam dan cold storage 500 ton. Selain itu kami juga memiliki ISO 22000:2018 Food Safety Management System, Nomor Kontrol Veteriner (NKV) Level 1 dan sertifikat Halal,” jelas Rewin.

Baca Juga: Ekspor Pakan Unggas JAPFA Meningkat 3 Kali Lipat Tahun Ini

Dalam kegiatan pelepasan ekspor ayam beku perdana dan ekspor lanjutan produk olahan Malindo Food Delight ke Singapura ini, Rewin juga mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Dinas Peternakan setempat yang terus mendukung dan mendorong PT Malindo untuk bisa ekspor yang berkelanjutan.

“Pada awal 2024 nanti, kami menargetkan untuk dapat mengekspor kembali ayam beku dan produk olahan ke Singapura serta produk olahan ke Jepang. Selain itu diharapkan juga bisa terealisasi ekspor produk olahan ke United Arab Emirates,” pungkas Rewin.

Hal tersebut mendapat apresiasi langsung dari Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Baca Juga: Harga Bahan Baku Pakan Naik, Malindo Feedmill (MAIN) Optimistis Kinerja Tetap Tumbuh

“Kami mengapresiasi keberhasilan PT Malindo Feedmill memasukkan produk ayam bekunya ke Singapura untuk pertama kali. Upaya ini tentu tidak mudah, karena seperti yang kita ketahui, Singapura memiliki persyaratan ekspor yang ketat,” ungkap Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah.
 

Lebih lanjut Nasrullah mengatakan bahwa dalam upaya memenuhi persyaratan dan pembukaan pasar ekspor ke negara lain, Kementerian Pertanian telah menerapkan berbagai standar dan aturan yang sudah menjadi pegangan dalam menghasilkan produk pangan asal ternak yang berkualitas.

Pada tingkat produsen, di level hulu, Kementan melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan pendampingan ke para pelaku usaha untuk menerapkan Good Breeding Practice (GBP), Good Farming Practice (GFP), dan Good Manufacturing Practices (GMP) sebagai jaminan penyediaan ternak yang berkualitas.

Selain melakukan beberapa hal diatas, penerapan Sistem Kompartemen bebas penyakit Avian Influenza (AI) juga merupakan salah satu kebijakan Kementerian Pertanian untuk mendorong peningkatan kualitas produk peternakan yang akan diekspor.

"Dengan adanya kompartemen bebas AI, maka Indonesia dapat mengekspor unggas dan produk olahannya ke beberapa negara termasuk Singapura,” ucap Nasrullah menegaskan.

Dihubungi terpisah, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Tri Melasari mengatakan bahwa upaya pembukaan pasar produk unggas ke Singapura ini telah dilakukan sejak 2022 dan hal ini juga merupakan salah satu langkah konkrit dari peran Indonesia dalam mewujudkan ketahanan pangan regional khususnya di ASEAN.

Baca Juga: JAPFA Ekspor Hatching Egg Perdana ke Brunei,Targetkan 130 Ribu Butir di Bulan Oktober

“Sebagai informasi, berdasarkan data BPS, jumlah volume ekspor produk peternakan ke Singapura pada tahun ini sampai dengan Oktober 2023 mencapai 13.870 ton dengan nilai setara 49 juta USD,” jelas Melasari menambahkan.

Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan ekspor produk peternakan ke Singapura ini adalah bukti bahwa produk peternakan Indonesia memiliki jaminan keamanan pangan yang berkualitas dan layak menembus di pasar internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×