kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

UMKM harus adopsi digitalisasi untuk bertahan di tengah pandemi


Kamis, 09 September 2021 / 09:48 WIB
UMKM harus adopsi digitalisasi untuk bertahan di tengah pandemi
ILUSTRASI. Pelanggan berbelanja secara daring dari rumahnya di Depok, Jawa Barat,


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah terus melakukan berbagai inisiasi untuk mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar bisa bertahan menghadapi pandemi Covid-19 dan bisa terus berkembang ke depan.

Salah satu upaya pemerintah untuk membantu para pelaku usaha, termasuk UMKM lokal dari industri makanan dan minuman hingga fesyen yaitu dengan mengakselerasi adopsi platform digital seperti pasar daring atau marketplace. Mengingat pergeseran perilaku belanja masyarakat dari offline ke online terus terjadi selama pandemi.

Pemerintah Kota Bandung salah satu yang gencar mendorong UMKM untuk go digital. Hal ini diharapkan akan mendorong laju perekonomian daerah yang selama ini terdampak pandemi Covid-19.

Berdasarkan data Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) Kota Bandung, sebanyak 90% UMKM di wilayah ini terkena dampak pandemi.

Baca Juga: BTN akan perluas dukungan pembiayaan terhadap segmen UMKM

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan, migrasi para pelaku usaha menuju digital merupakan hal yang wajib.

"Digitalisasi merupakan salah satu upaya untuk menjawab tantangan akan surutnya bisnis UMKM imbas pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat," kata Ridwan Kamil dalam webinar, dikutip Kamis (9/9).

Ridwan Kamil menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi kreatif di Jawa Barat yang menerapkan digitalisasi mengalami pertumbuhan sebesar 40% di tengah pandemi.

Senada Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan pihaknya telah mengimbau para pelaku usaha mengadopsi platform digital.

“Para pelaku usaha, khususnya UMKM, terus didorong untuk masuk ke pasar daring atau marketplace, contohnya Tokopedia atau Blibli. Hal tersebut juga merupakan upaya menggerakkan roda perekonomian di tengah pandemi Covid-19,” ujarnya.

Kolaborasi dengan e-commerce memang menjadi kunci bagi UMKM untuk berkembang saat ini. Tokopedia telah menggagas sebuah kolaborasi untuk membantu para UMKM lewat Tokopedia Nyam.

Ini meruapakan kampanye yang menggandeng penjual makanan dan minuman. Salah satu yang bergabung dalam inisiasi tersebut adalah Dimsum 49. Pelaku UMKM ini berhasil meraih kenaikan transaksi hampir dua kali lipat sejak mengikuti kampanye tersebut.

Baca Juga: Dampak aturan batas minimal pembiayaan ke segmen UMKM dinilai harus diperhatikan




TERBARU

[X]
×