Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
Demikian juga barang dari dalam negeri juga akan lebih mudah untuk penetrasi pasar ekspor, kalau sebelumnya sudah dibantu masuk gudang berikat PLB e-commerce. Dengan terdapatnya juga gudang milik PLB e-commerce di negara tujuan ekspor, maka sebenarnya hal ini mempermudah produk Indonesia sampai di negara tujuan ekspor secara lebih cepat.
Sementara itu, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Suhanto mengemukakan saat ini dari total jumlah 62 juta UMKM di Indonesia, ditengarai baru 14% UMKM yang melakukan ekspor. Untuk itu, pihaknya sudah menugaskan dua BUMN yakni PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dan PT Sarinah (Persero) sebagai fasilitator yang akan mengumpulkan semua produk yang siap diekspor, termasuk produk milik IKM, dalam sistem yang dinamakan PLB e-commerce Distribution Centre (EDC).
Baca Juga: Masih merugi, OVO siapkan langkah supaya cuan
Melalui penandatanganan MoU, maka pemilik barang dengan kesepakatan pihak-pihak tersebut, diberi kemudahan menggunakan PLB e-commerce, sehingga barang mereka masuk ke PLB e-commerce di kawasan berikat Marunda Centre, setelah itu dikirim ke gudang berikat PLB e-commerce di Tiongkok. Di sana produk-produk tersebut dijual dengan sistem daring (online).
“Karena itu jika pesanan sudah muncul dengan sistem online, maka tidak akan butuh waktu lama untuk menjual barangnya, karena barang dimaksud sudah tersedia di gudang berikat. Hal seperti ini memudahkan pelaku usaha dalam menjual produknya. Sebab para IKM-UKM memiliki keterbatasan dalam hal volume penjualan produk, sehingga memfasilitasi mereka secara kolektif melalui konsolidasi BUMN, termasuk juga perusahaan logistik, akan mempermudah mereka saat menjual produknya di pasaran ekspor," katanya.
"Apalagi produk yang akan difasilitasi ini, terlebih dulu dikurasi baik oleh BUMN dan juga perusahaan pengelola PLB e-commerce seperti PT UIC, termasuk juga koperasi sehingga mereka hanya akan mengirim produk yang memenuhi selera pasar ekspor, termasuk juga produk yang laku dijual di negara tujuan ekspor. Selain itu produk-produk tersebut juga dijual secara daring (online), sehingga turut berperan mendukung ekspor nonmigas dari Indonesia, yang merupakan negara kepulauan," papar dia.
Baca Juga: ALI: Harbolnas besok volume pengiriman barang bisa naik dua kali lipat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News