Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. Rencana perluasan dermaga milik produsen bahan baku deterjen PT Unggul Indah Cahaya Tbk sedikit mundur dari rencana awal. Semula, perusahaan itu akan merealisasikan ekspansi ini pada kuartal III-2013. Tapi kenyataannya, proyek perluasan dermaga ini baru akan terealisasi sekitar kuartal IV-2013.
Sekretaris Perusahaan PT Unggul Indah Cahaya Tbk, S.Lily Setiadi memastikan, proyek perluasan dermaga milik perusahaan yang berlokasi di Merak, Banten, ini akan dimulai sebelum akhir 2013. Kini tim konsultan tengah melakukan studi kelayakan perluasan dermaga milik perusahaan.
Seperti diketahui, semula perusahaan berkode emiten UNIC ini merencanakan perluasan dermaganya bisa dilakukan pada kuartal III-2013. Namun, karena saat ini masih tahap studi kelayakan oleh tim konsultan, "Harapannya sekitar Oktober atau November 2013 perluasan dermaga bisa dimulai," ujarnya baru-baru ini.
Meski realisasinya mundur menjadi kuartal IV-2013, tapi Lily optimistis proyek perluasan dermaga ini bakal selesai dalam waktu sekitar delapan bulan. Sehingga, "Targetnya bisa mulai beroperasi pada semester I-2014," jelasnya.
Proyek perluasan dermaga ini merupakan salah satu rencana ekspansi UNIC di tahun ini. Perluasan dermaga ini akan meningkatkan kapasitas penerimaan bahan kimia yang akan diolah menjadi bahan baku deterjen dari 25.000 death weight ton (DWT) menjadi 40.000 DWT.
Dengan peningkatan kapasitas dermaga, Lily berharap perusahaan juga bisa mengoptimalkan kapasitas produksinya. Maklum saja, dari total kapasitas terpasang pabrik UNIC yang sebesar 270.000 metrik ton (MT) per tahun, saat ini kapasitas terpakai atawa utilisasinya baru 67%.
Untuk memperluas dermaganya, UNIC mengalokasikan dana US$ 10 juta dari belanja modal perusahaan tahun ini. Tapi, "Kami berharap realisasi investasinya tidak sampai sebesar itu. Angka itu adalah nilai maksimal," kata Lily.
Tahun ini, UNIC menargetkan peningkatan volume produksi bahan baku deterjen sekitar 5% dari tahun lalu yang sebesar 169.000 MT. Artinya, setidaknya produksi UNIC tahun ini bakal meningkat menjadi 177.450 MT.
Hingga semester I-2013, UNIC membukukan penjualan bersih US$ 228,92 juta, turun 3,4% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Nah, sampai akhir 2013 perusahaan menargetkan bisa meraup pendapatan dua kali lipat dari semester I-2013. Artinya, setidaknya sampai akhir 2013, UNIC berharap bisa mengantongi penjualan bersih sekitar US$ 457,82 juta.
Lily bilang, dari total produksi UNIC saat ini, sekitar 99% di antaranya untuk memenuhi kebutuhan pasar di dalam negeri. Beberapa produsen deterjen terkemuka seperti Wings Group, PT Unilever Indonesia, dan PT Kao Indonesia merupakan konsumen utama. Sisanya, sekitar 1% produksi, diekspor ke beberapa negara, seperti Vietnam, Korea Selatan, Australia, Prancis, Jerman, dan Italia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News