Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia dan momen Ramadan tidak hanya diartikan sebagai kegiatan peribadatan, tetapi juga sebagai momentum untuk bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat.
Meskipun sejak tahun 2020 aktivitas mudik di Indonesia dibatasi akibat pandemi, tahun 2022 menjadi titik balik pulihnya aktivitas masyarakat usai pemerintah mencabut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terkait pandemi Covid-19 pada Jumat, 30 Desember 2022.
Salah satu alasan mengapa momen Ramadan begitu menarik bagi pelaku bisnis di Indonesia adalah meningkatnya konsumsi masyarakat di berbagai lini produk dan jasa, terutama pada saat-saat buka puasa dan sahur.
Baca Juga: Bankir Optimistis, Penyaluran Kredit Konsumsi Bisa Tumbuh Dua Digit di 2023
Selain itu, mayoritas masyarakat muslim Indonesia menerima Tunjangan Hari Raya (THR), yang dapat meningkatkan minat mereka untuk membeli barang-barang tertentu seperti telepon genggam dan mobil. Pada saat yang sama, terjadi peningkatan aktivitas daring selama bulan Ramadan.
Untuk memenangkan hati konsumen di momen Ramadan, para pelaku bisnis membutuhkan strategi pemasaran yang kreatif, relevan, dan efektif. Dalam hal ini, memanfaatkan peak hours di bulan Ramadan untuk memenuhi kebutuhan brand menjadi hal yang penting.
IDN Media, perusahaan platform media yang menyasar Millennial dan Gen Z di Indonesia, mencatat bahwa terdapat empat peak hours selama bulan Ramadan yaitu pada saat sahur, jam istirahat siang, menjelang buka puasa, dan malam setelah ibadah tarawih. Meningkatkan relevansi brand terhadap audiens dengan meluncurkan konten di peak hour selama Ramadan dapat memenangkan hati audiens.
Dalam pernyataannya di event Winning Ramadan with IDN Media pada bulan Februari 2023, CEO IDN Media Winston Utomo menyampaikan tentang pentingnya memanfaatkan peak hours di bulan Ramadan untuk memenuhi kebutuhan brand. "kami mengajak brand dan content creator untuk berinteraksi mempersiapkan menyambut momentum tersebut,” upcanya dalam keterangannya, Kamis (16/3).
Baca Juga: Pelaku Bisnis AMDK Bidik Pertumbuhan di Atas 5% Selama Ramadan dan Lebaran
Perubahan pola konsumsi dan intensi belanja masyarakat juga dapat dipantau melalui hasil pencarian terpopuler di platform online saat momen Ramadan.
IDN Media melakukan riset ini dan mencatat bahwa pertumbuhan traffic meningkat pada topik-topik seputar telepon genggam baru saat lebaran, tempat buka puasa instagenic, dan bahkan paket data Ramadan. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku bisnis harus dapat menyesuaikan strategi pemasaran mereka dengan pola konsumsi dan intensi belanja masyarakat saat momen Ramadan.
CMO Lazada Indonesia Intan Ayu Kartika menambahkan bahwa meningkatkan relevansi brand terhadap audiens dengan meluncurkan konten di peak hour selama Ramadan terbukti dapat memenangkan hati audiens.
“Di momen Ramadan tahun lalu, Lazada telah melakukan placement di Popmama.com, media digital IDN Media yang berfokus ke ibu muda, untuk campaign Ramadan kami dan memiliki hasil yang cukup memuaskan. Itu adalah cara kami agar dapat memenangkan hati dan pikiran audiens di peak hour selama Ramadan,” ujar Intan.
Baca Juga: Pelaku Bisnis AMDK Bidik Pertumbuhan di Atas 5% Selama Ramadan dan Lebaran
Akhirnya momen Ramadan merupakan peluang bagi pelaku bisnis di Indonesia untuk menjangkau para konsumen. Namun, persaingan di industri masing-masing menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku bisnis untuk menjadi top of mind di hati target audiens mereka. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi pemasaran yang kreatif, relevan, dan efektif untuk memenangkan hati konsumen di momen ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News