kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Vale Indonesia (INCO) siapkan US$ 3,44 juta untuk reklamasi tambang


Senin, 13 Januari 2020 / 17:32 WIB
Vale Indonesia (INCO) siapkan US$ 3,44 juta untuk reklamasi tambang
ILUSTRASI. Site pertambangan mineral nikel nickel PT Vale Indonesia Tbk INCO di Sorowako, Sulawesi Selatan.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menganggarkan dana sebesar US$ 3,44 juta untuk melakukan kegiatan reklamasi lahan bekas tambang di tahun ini. Angka itu naik jika dibandingkan anggaran reklamasi tahun lalu yang ada di angka US$ 2,77 juta.

Senior Manager Communications INCO Bayu Aji Suparam mengatakan, hingga akhir 2019, luasan reklamasi lahan bekas tambang INCO sudah mencapai 4.243,37 hektare (ha). "Di mana 75 ha direalisasikan di tahun 2019 dan rencananya naik menjadi 95 ha di tahun 2020," kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (13/1).

Menurut Bayu, INCO mengintegrasikan kegiatan pembukaan lahan tambang dengan kegiatan reklamasi dan rehabilitasi. Akumulasi jumlah pohon yang ditanam di lahan pasca tambang tersebut juga telah lebih dari 5,6 juta batang pohon.

Baca Juga: Target produksi nikel Vale Indonesia di 2020 stagnan

Untuk mendukung kegiatan rehabilitasi lahan pasca tambang, INCO pun telah mendirikan kebun bibit modern yang dioperasikan sejak April 2006. Fasilitas seluas 2,5 hektare yang berlokasi di Sorowako ini mampu memproduksi rata-rata 700.000 bibit dan merehabilitasi lebih 100 ha lahan purna tambang setiap tahun.

"Saat melakukan reklamasi lahan tambang yang didominasi hutan lindung, pohon yang ditanam harus disesuaikan dengan konsep menghutankan kembali dengan menanam jenis-jenis pohon lokal dan endemik di lahan tersebut," terang Bayu.

Menurut Bayu, dalam beberapa tahun terakhir, INCO juga telah mencoba menanam tanaman untuk keperluan bio energi, seperti jatropha curcas. "Namun kualitas tumbuh tidak sesuai yang diharapkan," ungkapnya.

Baca Juga: Strategi Aneka Tambang (ANTM) merehabilitasi lahan bekas tambang

Bayu mengatakan, pada tahun 2020 ini, INCO sedang melakukan studi untuk mengimplementasikan lahan bekas tambang sebagai tempat pengembangan energi terbarukan. "Termasuk salah satunya penggunaan solar cell," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×