Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Vasanta Group akan bekerjasama dengan investor asal Korea Selatan, Lotte E&C untuk mengembangkan proyek properti Vasanta Innopark di Bekasi. Lotte akan membawa investasi sebesar US$ 300 juta untuk pengembangan proyek tersebut.
Vasanta Group lewat PT Vasanta Indo Properti telah meneken nota kesepahaman kerjasama atau memorandum of understanding (MoU) dengan Lotte bersamaan dengan lawatan Presiden Joko Widodo ke Korea pada 9 September 2018 lalu. Dari kunjungan tersebut, ada 15 nota kesepakatan antara Indonesia dan Korea yang ditandatangani senilai US$ 6,2 miliar.
Vasanta Innopark Bekasi merupakan proyek kota mandiri terpadu yang akan dikembangkan di lahan seluas 100 hektare (ha). Lewat PT Sirius Surya Sentosa, proyek ini akan dibangun di lahan 12 ha untuk tahap pertama yang terdiri dari 17 tower meliputi apartemen, pelayanan apartemen, kondominium, pusat perbelanjaan, ruko, perkantoran, hotel bintang empat.
Reggy Widjaya, President Director PT Sirius Surya Sentosa mengatakan Lotte Group tertarik berinvestasi di Vasanta Innopark sebagai respon dari suksesnya penjualan apartemen menara pertama dan kedua dari proyek tersebut.
Proyek ini diperkenalkan sejak semester II 2017. Sejak digroundbreaking pada Maret 2018, tower pertama proyek ini sudah dalam tahap pengerjaan pondasi.
"Minat investasi Lotte Ini sebagai respon dari suskesnya penjualan tower pertama kami yang sudah sold out dan tower ke dua yang telah terjual mencapai 70%." kata Reggy pada Kontan.co.id, Kamis (13/9). Saat ini, Sirius Surya Sentosa masih menggodok skema kerjasama dengan Lotte Group tersebut.
Hubungan Vasanta Group dengan Lotte sebetulnya bukan hanya ini saja. Sebelumnya, Vasanta Group lewat PT Graha Wibawa Propertindo sudah bekerjasama patungan mengembangkan proyek properti bertajuk Saumata Premier di Alam Sutera.
Menurut Reggy, investor yang berminat berinvestasi di Vasanta Innopark tidak hanya perusahaan Korea saja tetapi ada beberapa perusahaan manca negara lainnya, seperti Jepang yang terlebih dahulu tertarik untuk bergabung.
Reggy melihat, ketertarikan investor asing tersebut karena Indonesia dipandang semakin menarik sebagai salah satu negara berkembang yang sedang melakukan percepatan pembangunan infrastruktur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News