Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - Ventilator saat ini menjadi barang langka karena menjadi alat medis yang paling penting untuk membantu pernafasan pasien positif virus corona Covid-19.
PT Pindad mengklaim pihaknya sudah mampu memproduksi peralatan yang salama ini hanya bisa dibeli dari luar negeri.
Pindad memiliki tiga tipe ventilator dengan harga yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan produk ventilator impor.
Baca Juga: Hore, Pindad sudah bisa bikin ventilator buat pasien corona, kerjasama dengan UI
Direktur Utama PT Pindad Persero Abraham Mose, menjelaskan kepada Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, Senin (20/4). Menurut dia saat ini PT Pindad Persero telah menyiapkan dua jenis produk ventilator dengan tiga type.
Produk pertama, Ventilator Resusitator Manual (VRM). Ventilator jenis ini, murni hasil kreasi Pindad dan diproduksi sendiri oleh Pindad, tanpa kerjasama dengan pihak lain.
Adapun ventilator VRM ini dipatok dengan harga murah meriah cuma Rp 10 juta per unit.
Baca Juga: Menteri BUMN Eric Tohir: BUMN tidak memproduksi APD dan ventilator
Sedangkan produk yang kedua adalah Ventilator Covent-20. Ventilator Covent-20 ini merupakan hasil kerjasama dengan Universitas Indoensia (UI).
SELANJUTNYA>>>
Saat ini Ventilator Covent-20 memiliki dua type. Pertama type takni Covent-20 CPAP yang berfungsi untuk memberikan terapi oksigen. Harga ventilator jenis CPAP di kisaran Rp 60 juta per unit.
Sementara kedua adalah Ventilator Covent-20 type CMV. Ventilator ini dipergunakan untuk pasien yang mengalami gagal nafas. Adapun harga ventilator Covent-20 type CMV dijual dengan harga paling mahal yakni Rp 100 juta.
Baca Juga: Ternyata bahan baku APD melimpah ruah di dalam negeri
"Ventilator type Covent-20 ini cocok digunakan untuk pra-rumah sakit, intra-rumah sakit, antar-rumah sakit, dan transportasi atau mobile," lata Abraham saat menerima kunjungan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dan dua anggota DPD RI dari Jawa Barat yakni Oni Suwarman dan Eni Sumarni, Senin 920/4) di Kantor Pindad di Bandung Jawa Barat.
PT Pindad (Persero) menyatakan pihaknya sudah mampu memproduksi peralatan medis yang saat ini sangat dibutuhkan untuk menangani pasien yang positif terpapar virus corona Covid-19
Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose memperkenalkan ventilator tersebut padasaat menerima kunjungan kerja Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI (DPD), AA La Nyalla Mahmud Mattalitti (20/4).
SELANJUTNYA>>>
La Nyalla menyebut harga ventilator yang ditawarkan oleh Pindad ini bisa jauh di bawah harga produk ventilator impor.
Selain itu komponen bahan bakunya, 100% lokal. "Bayangkan harga produk impor sekarang bisa mencapai Rp 900 juta hingga Rp 1 miliar, sementara Pindad bisa membuat dari yang paling sederhana seharga Rp 10 juta hingga yang paling mahal di angka Rp 100 juta," katanya La Nyalla seperti dikutip dari pernyataan resmi DPD RI.
Baca Juga: Pentingnya THR bagi kelompok masyarkat yang belum tersentuh program pemerintah
Karena itu, kalau memang pemerintah serius dalam penanggulangan virus corona Covid-19, La Nyalla meminta agar pemerintah segera menugaskan PT Pindad untuk memproduksi massal ventilator tersebut, dan mendistribusikan ke rumah sakit di 34 provinsi di Indonesia.
Pada kesempatan itu, Abraham Mose beserta jajaran direksi PT Pindad yang lain juga mengenalkan produk-produk lainnya yang siap dipergunakan untuk memerangi wabah virus corona Covid-19.
Baca Juga: Harga minyak turun ke US$ 11,82 per barel, pemerintah masih tenang-tenang saja
Beberapa peralatan lain yang diproduksi oleh Pindad diantaranya adalah Disinfectant Fog Cannon, Mobile Sterilization Chamber Covid-19.
Selain itu Abraham juga memperkenalkan produk dari anak perusahaan yakni PT Pindad Enjiniring Indonesia (PT PEI) berupa cairan disinfektan dan perlengkapan APD meliputi baju APD atau lebih dikenal dengan Hazmat, helm face shield dan kacamata.
Baca Juga: Siap-siap perusahaan bandel langgar PSBB bakal kena sanksi berat
Abraham berharap Dewan Perwakilan Daerah dapat menyerap aspirasi masyarakat terkait penanganan wabah virus corona covid-19.
"Beliau juga mengungkapkan bahwa Sumber Daya Manusia di Pindad yang responsif bekerjasama dengan dokter untuk menghasilkan produk penanggulangan Covid-19,"kata Abraham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News