Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
Selain itu, beberapa komponen-komponen lainnya yang sudah diproduksi di negara selain China umumnya memiliki harga jual yang lebih mahal. Dengan demikian, pengalihan pembelian komponen sepeda ke pemasok alternatif otomatis berpotensi mempersempit marjin dari produsen.
Baca Juga: PHRI: Ada penurunan kunjungan wisatawan 20%-30% gara-gara virus corona
Meski demikian, ia menegaskan bahwa fenomena ini belum mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi sepeda di dalam negeri. Pasalnya, meski agak tersendat, kegiatan importasi komponen sepeda masih terus berjalan hingga saat ini.
Di samping itu, meski tidak dapat menyebutkan angka secara pasti, Eko memperkirakan produsen dalam negeri masih memiliki stok persediaan komponen untuk menunjang kegiatan produksi sepeda minimal hingga sebulan ke depan.
“Biasanya, menjelang libur tahun China bisanya produsen sudah menyetok persediaan sampai sebulan berikutnya,” kata Eko (12/02).
Senada, Chief Executive Officer PT Roda Maju Bahagia (RMB), Hendra mengatakan bahwa kegiatan produksi perseroan bisa terganggu apabila pasokan komponen sepeda dari China terganggu.
Baca Juga: Tambah tiga kasus baru virus corona, Singapura terbanyak di luar China
Maklum, sebanyak 70% dari komponen yang digunakan oleh produsen sepeda bermerek Element TMB, Police Bike, Camp, Ion dan Capriolo ini dipasok secara impor dari China Dengan demikian, ia tidak memungkiri bahwa bisa saja perusahaan merevisi target produksinya apabila pasokan komponen dari China terganggu di kemudian hari.
Meski begitu, Hendra optimis hal ini tidak akan mengurangi penguasaan pasar (market share) RMB di pasar sepeda.
“Ini kan fenomena yang dampaknya dirasakan secara global, kalau supply komponen saya terganggu yang lainnya juga pasti ikut terganggu,” jelas Hendra ketika ditemui oleh Kontan.co.id, Minggu (9/2).