kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.911.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.226   -37,00   -0,23%
  • IDX 6.878   -3,19   -0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -0,07   -0,01%
  • LQ45 766   -0,64   -0,08%
  • ISSI 227   0,63   0,28%
  • IDX30 394   -0,39   -0,10%
  • IDXHIDIV20 456   -1,33   -0,29%
  • IDX80 112   0,04   0,04%
  • IDXV30 114   0,89   0,79%
  • IDXQ30 128   -0,45   -0,35%

Wabah virus corona di China menghambat pasokan bahan baku produsen sepeda


Rabu, 12 Februari 2020 / 21:14 WIB
Wabah virus corona di China menghambat pasokan bahan baku produsen sepeda
ILUSTRASI. Wabah virus corona di China menghambat pasokan bahan baku produsen sepeda. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo

Kendati begitu, wabah corona ini agaknya juga berpotensi menghadirkan peluang bagi industri sepeda dalam negeri. Direktur PT Insera Sena produsen Polygon, William Gozali mengatakan bahwa aktivitas industri sepeda di China yang terhambat berpotensi mengurangi volume impor sepeda murah dari China.

Baca Juga: Dongkrak pariwisata, PANR minta pemerintah berani umumkan Indonesia bebas corona

Seiring dengan hal ini, ceruk pasar yang semula diisi oleh sepeda China impor bisa saja diisi oleh produk-produk sepeda dalam negeri. “Tidak tertutup kemungkinan bahwa ini bisa menjadi kesempatan bagi industri (sepeda dalam negeri) untuk bangkit,” tutur William ketika dihubungi oleh Kontan.co.id (12/02).

Asal tahu saja, sebelumnya penjualan sepeda buatan dalam negeri sempat tertekan oleh kehadiran sepeda impor China yang memiliki harga jual murah. Menurut catatan Eko, sebelumnya sepeda impor China mampu menguasai sekitar 60% pasar sepeda dalam negeri lantaran memiliki harga yang lebih murah.

Pasalnya, pola konsumsi sebagian besar konsumen sepeda di dalam negeri cenderung dipengaruhi oleh faktor harga. “Selisih harga barang Rp 100.000 - Rp 200.000 saja sudah signifikan dampaknya,” kata Eko.

Baca Juga: Harapkan kinerja lebih baik di 2020, ini strategi Panorama Sentrawisata (PANR)

Selain menghadirkan peluang pasar baru, wabah virus corona juga dinilai berpotensi mendorong investasi baru dari China ke industri sepeda dalam negeri. 

Eko menilai fenomena virus corona bisa saja mendorong pabrikan sepeda dan komponen di China untuk merelokasi sebagian fasilitas produksinya ke Indonesia guna mendiversifikasi risiko. Hal ini tentunya didukung oleh iklim investasi dalam negeri yang dinilai masih menarik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×