kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Warga menuntut Aqua untuk perbaiki jalan rusak


Rabu, 20 Agustus 2014 / 14:13 WIB
Warga menuntut Aqua untuk perbaiki jalan rusak
ILUSTRASI. Foto udara suasana proyek pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara, Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (28/2//2023). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/rwa.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

KLATEN. Warga Kecamatan Tulung mendatangi pabrik Aqua atau PT Tirta Investama yang berada di Desa Wangen, Kecamatan Polanharjo, sekitar pukul 11.00 WIB, Rabu (20/8).

Mereka mengeluhkan rusaknya jalan DPU sepanjang sekitar empat kilometer yang melintasi sekitar tujuh desa di Kecamatan Tulung. Jalan arah ke barat atau ke Semarang yang melintasi desa-desa itu merupakan jalur larangan untuk dilintasi kendaraan berat.

"Kami ke sini untuk menuntut Aqua karena kerusakan jalan yang melintasi Kecamatan Tulung. Padahal sesuai dengan MoU dengan pemerintah truk besar yang menggangkut hasil produksi Aqua seharusnya lewat barat. Namun masih saja ada yang lewat timur," jelas Mukti Wibowo, salah satu koordinator dalam aksi demo itu, di Klaten, Rabu (20/8).

Akibat kerusakan jalan yang dilintasi truk yang mengangkut produk air mineral itu tidak sedikit timbul kecelakaan para pengendara yang melintasi jalur tersebut. Selain itu, rusaknya jalan menimbulkan polusi udara, atau debu yang bertebaran masuk ke rumah warga.

"Kami meminta supaya Aqua melakukan perbaikan infrastruktur. Kalau ke depan tetap digunakan perbaikan jalan harus sesuai peruntukannya. Selain itu, juga harus diurus perizinan untuk melintasi jalur ke arah barat," tambahnya.

Mukti menegaskan, jika tidak ada upaya untuk memenuhi tuntutan tersebut, maka mereka akan mengarahkan massa yang lebih besar. "Ini baru perwakilannya dari unsur yang ikut dalam aksi ini," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×