kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,26   -0,17   -0.02%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waskita Karya (WSKT) tengah negosiasi restrukturisasi kredit ke perbankan


Jumat, 02 Juli 2021 / 09:28 WIB
Waskita Karya (WSKT) tengah negosiasi restrukturisasi kredit ke perbankan
ILUSTRASI. Waskita Karya (WSKT) tengah negosiasi restrukturisasi kredit ke perbankan


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengalami kesulitan akibat tekanan pandemi Covid-19 akan membebani keuangan bank-bank Himbara. Tidak hanya Garuda Indonesia saja yang mengalami tekanan, perusahaan konstruksi juga kesulitan likuiditas yang berdampak pada kemampuannya membayar utang. 

Setelah berhasil mencapai kesepakatan untuk proses restrukturisasi kredit dengan Garuda, kini bank Himbara masih harus melanjutkan proses negosiasi restrukturisasi kredit dengan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

Direktur Manajemen Risiko PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) David Pirza mengatakan, pihaknya bersama sedang melakukan proses grand restrukturisasi kredit Waskita dengan kreditur yang lain. Hanya saja, dia tidak bersedia menyampaikan opsi mekanisme restrukturisasi yang sedang dinegosiasikan.

"Info yang confidential tidak bisa saya share," ujarnya pada Kontan.co.id, Rabu (30/6).

Baca Juga: BRI berkomitmen terus menyalurkan kredit ke sektor UMKM

Sementara untuk restrukturisasi utang Garuda,  BNI dan BRI telah setuju mengkonversi sebagian pinjaman jangka pendek menjadi pinjaman jangka panjang dengan jatuh tempo pada 2026. Hal itu disampaikan manajemen Garuda dalam keterbukaan informasi pada 25 Juni 2021 lalu.

Adapun Bank Mandiri sepakat restrukturisasi melalui skema perpanjangan pinjaman sampai Desember 2021 dan menangguhkan kewajiban (clean-up) pinjaman. Per September 2020, Garuda memiliki utang jangka pendek US$ 517,68 juta kepada pihak berelasi dan utang jangka panjang US$ 223,47 juta.

David sebelumnya menjelaskan bahwa Waskita sudah diberikan restrukturisasi program Covid-19 artinya sehingga status kreditnya masih tetap masuk kategori lancar. Namun, pada perkembangan selanjutnya, kredit perusahaan konstruksi BUMN ini sudah tidak dapat lagi dilanjutkan dengan restrukturisasi Covid-19 dan harus diselesaikan dengan restrukturisasi biasa.

Berdasarkan laporan keuangan Waskita Karya kuartal I 2021, perusahaan ini tercatat memiliki utang jangka pendek sebesar Rp 28,74 triliun dimana Rp 20,77 triliun berasal dari pinjaman bank BUMN. Utang ke BNI mencapai Rp 9,7 triliun, ke BRI mencapai Rp 3,7 triliun, Bank Mandiri Rp 4,2 triliun, dan sisanya ke PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).

Baca Juga: Semester I-2021, imbal hasil obligasi korporasi berhasil ungguli obligasi negara




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×