Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 9,09 triliun hingga September 2025. Angka ini menurun 27,54% dibandingkan Rp 12,54 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pendapatan tersebut mayoritas berasal dari segmen infrastruktur dan gedung sebesar 39%, EPCC sebesar 25%, industri penunjang konstruksi sebesar 29%, dan sisanya dari segmen realty & properti serta investasi.
Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito (BW) menyatakan WIKA secara konsisten terus menjaga fundamental bisnisnya tetap kompetitif dan produktif di tengah kondisi industri konstruksi yang menantang saat ini.
Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Harus Genjot Kontrak Baru untuk Pulihkan Kinerja Keuangan
“Upaya konsisten yang terus dilakukan Perseroan di tahun ini, di antaranya meliputi delapan substream penyehatan seperti peningkatan tata kelola dan perbaikan portofolio order book, serta empat pilar utama perbaikan arus kas, seperti debt restructuring, non-core asset recycling pada penyertaan investasi jangka panjang, percepatan pencairan piutang, dan penerapan operational excellence di seluruh lini bisnis,” ungkap Agung dalam siaran pers, Jumat (31/10/2025).
Berkat upaya tersebut, hingga kuartal III-2025 WIKA berhasil menurunkan utang berbunga sebesar Rp 2,20 triliun dan utang mitra kerja sebesar Rp 924,58 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Perseroan juga berhasil menurunkan Account Receivable Days (efektivitas perputaran piutang) dan Account Payable Days (efektivitas pembayaran utang) menjadi 127 hari dan 158 hari, dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 142 hari dan 196 hari.
Dampak dari upaya tersebut membuat aktivitas operasi menjadi lebih efisien, tercermin pada kemampuan menjaga core operasi Perseroan tetap positif sebesar Rp 287,83 miliar.
“Selain itu, kami juga aktif membangun komunikasi yang intensif dengan stakeholders kami, karena diperlukan dukungan dari seluruh pihak agar langkah penguatan dan penyehatan ini dapat berjalan dengan baik,” tambahnya.
Hingga akhir September lalu, WIKA menanggung kerugian sebesar Rp 3,21 triliun. Angka ini berbanding terbalik dibandingkan laba bersih sebesar Rp 741,43 miliar pada posisi yang sama tahun lalu.
Selanjutnya: Tips Susun Resume dan CV Menarik Pakai ChatGPT AI
Menarik Dibaca: Jual Emas Anti Rugi, Ini Tips untuk Investor Emas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













