Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Amailia Putri
JAKARTA. Kapasitas produksi PT Wismilak Inti Makmur Tbk akan meningkat tahun ini. Itu akan terjadi setelah Wismilak merealisasikan rencana pengoperasian mesin baru yang memiliki kapasitas produksi 1,5 miliar batang per tahun. Kini, kapasitas produksi produsen rokok yang berbasis di Surabaya itu, adalah 3 miliar batang per tahun.
Surjanto Yasaputera, Sekretaris Perusahaan Wismilak mengatakan, perusahaan itu sedang memesan mesin baru. Mesin diperkirakan baru akan beroperasi pada Agustus 2013 mendatang. "Karena baru datang Agustus, jadi kemampuan produksi tahun ini belum penuh," ujar dia, kepada KONTAN, Senin (25/3).
Jadi, lanjut dia, kontribusi mesin baru di tahun 2013 ini diperkirakan masih separuh dari kapasitas maksimal. Ia memproyeksikan, kemampuan produksi pabrik Wismilak tahun ini sekitar 3,6 miilar batang per tahun. Mesin akan bekerja dengan kapasitas penuh pada 2014 mendatang.
Untuk mendatangkan satu unit mesin baru, perseroan harus merogoh kocek sebesar Rp 40 miliar hingga Rp 45 miliar. Secara keseluruhan, WIIM mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) di tahun ini senilai Rp 100 miliar.
Selain untuk membeli mesin baru, perseroan juga mengalokasikan capex untuk membiayai kegiatan perbaikan kualitas mesin lama. Anggaran belanja modal tahun ini juga disiapkan untuk mengimplementasikan sistem piranti lunak perusahaan.
Tahun ini, perusahaan menargetkan bisa mengantongi pendapatan sebesar Rp 1,6 triliun. Target perolehan tersebut lebih tinggi 45,45% daripada proyeksi pendapatan tahun lalu, Rp 1,1 triliun. Wismilak membidik laba bersih sebesar Rp 130 miliar tahun ini. Sepanjang tahun silam, Wismilak mencetak laba sebesar Rp 68 miliar.
Wismilak masih berkonsentrasi ke pasar domestik. Surjanto menuturkan, perusahaan itu berniat memperkuat penetrasi pasar di sejumlah daerah Di Jawa Tengah, Wismilak mengandalkan penjualan rokok kretek, melalui anak usahanya, PT Gawih Jaya. Sedang di Jawa Timur, Wismilak memiliki produk Wismilak Diplomat. Untuk pasar Sumatra Utara dan beberapa daerah di Kalimantan, Wismilak mengandalkan Galant.
Saat ini, Wismilak memiliki tujuh merek untuk produk rokok kretek dan satu merek cerutu. Terkait rencana penerbitan merek baru, Surjanto masih belum mau blak-blakan. "Kami belum bisa bicara, masih rahasia," katanya.
Pangsa pasar Wismilak saat ini terbilang kecil, sekitar 1% dari total pasar rokok kretek nasional. Jika pasar rokok negeri ini dirinci secara jenis, maka rokok kretek mendominasi dengan pangsa pasar sekitar 94%. Pangsa pasar rokok putih hanya sekitar 6%.
Wismilak mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News