Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
Dari segi kualitas layanan (QoS), atau kualitas dan keandalan layanan internet secara keseluruhan, juga merupakan tantangan lain di berbagai wilayah. QoS berdampak pada kecepatan transmisi data (unggahan, unduhan) dan kualitas panggilan telepon.
Oleh karenanya berdampak pada kemampuan pengguna untuk mengakses layanan online, baik itu e-commerce atau streaming video, misalnya, untuk layanan kesehatan atau pembelajaran jarak jauh yang telah menjadi bagian yang tak terpisahkan selama pandemi Covid-19.
Menurut laporan Ookla Speedtest pada Maret 2020, kecepatan internet fixed broadband dipimpin Singapura dengan kecepatan unduh hingga 197,26 Mbps. Di bawah Singapura ada Thailand, Malaysia, Vietnam, Laos, Filipina, Brunei, dan Kamboja. Baru setelah itu Indonesia dengan kecepatan 20,13 Mbps.
Investasi besar diperlukan untuk memperluas peluncuran pita lebar tetap di Indonesia. Namun, biasanya 70% sampai 80% dari investasi pita lebar tetap dalam bentuk infrastruktur pasif, seperti saluran, tiang, hak jalan, dan pekerjaan sipil. Penyebaran pita lebar seluler di seluruh Indonesia sangat mengandalkan pemakaian bersama tower (tower-sharing), yang telah lama berlaku sejak Peraturan 2009 tentang Pemakaian Bersama Tower.
Selanjutnya: EXCL dan Axiata akan akuisisi saham Link Net (LINK), simak rencana bisnisnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News