Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Puradelta sebetulnya tidak membatasi sektor industri yang ingin membangun pabrik di GIIC meskipun selama ini yang masuk ke kawasan industri tersebut masih didominasi sektor yang berkaitan dengan otomotif.
Hanya industri yang menghasilkan polusi besar yang tidak diperbolehkan masuk ke kawasan tersebut. "Kawasan industri kita mengusung konsep Green sehingga semua industri yang menghasilkan polusi besar seperti pabrik yang pakai batubara tidak boleh masuk ke GIIC," jelas Tondy.
Terakhir kesepekatan besar yang ditorehkan Puradelta masih dari sektor otomotif. Perusahaan berhasil menjalin kesepakatan penjualan lahan dengan Astra Honda Motor (AHM) seluas 38,3 ha. Kesepakatan inilah yang mendorong target pra penjualan lahan perusahaan bisa ditembus.
Kehadiran AHM tersebut akan mengukuhkan posisi GIIC sebagai pusat otomotif mengingat sebelumnya sejumlah produsen otomotif telah hadir di kawasan tersebut seperti Suzuki,dan Maxxis Internasional 35 ha, Mitsubishi 51 ha dan SAIC GM Wuling 60 ha.
Meskipun target Puradelta telah terlampaui, namun perusahaan ini tidak memiliki rencana untuk mengubah target para penjualan maupun target pendapatan tahun ini yakni Rp 2,2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News