Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
Kilang Bontang
Pada medio Maret lalu, Pertamina tengah mengkaji rencana pemindahan lokasi proyek New Gras Root Refinery (NGRR) Bontang ke dua lokasi baru dengan pertimbangan pasar dan potensi penggantian mitra.
Adapun, dua lokasi baru yang diproyeksikan yakni daerah Arun, Aceh dan Kuala Tanjung, Sumatra Utara.
Pertamina sendiri memastikan proyek kilang tersebut tidak akan dilakukan bersama dengan Overseas Oil and Gas LLC (OOG) perusahaan migas asal Oman.
Baca Juga: Pembebasan lahan proyek kilang minyak Pertamina-Rosneft segera kelar
Kilang Dumai
Investor asal Korea Selatan akhirnya benar-benar menjadi mitra PT Pertamina dalam proyek proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) atau pengembangan Kilang Dumai.
Investor Korea Selatan bersama Pertamina, PT Nindya Karya (Persero) menandatangani pengembangan proyek proyek kilang Dumai senilai US$ 1,5 miliar atau setara Rp 22 triliun, dengan kurs Rp 14.660 per dolar AS pada Jumat (22/5).
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebut, kilang Dumai akan meningkatkan kapasitas produksi minyak dan bahan bakar minyak dalam negeri. “Harapan kami, ini kelak akan mengurangi ketergantungan impor minyak Indonesia dan mengatasi defisit transaksi berjalan ke depan," kata dia beberapa waktu yang lalu.
Menurut Bahlil, proyek RDMP Unit Pengolahan II Dumai merupakan salah satu kilang prioritas Pertamina. Ini juga sejalan dengan upaya mendukung percepatan pelaksanaan megaproyek yang juga menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam Peraturan Presiden No. 56 Tahun 2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Pasca kerjasama, proyek ini akan berlanjut ke percepatan pembangunan. “BKPM juga akan berupaya melibatkan juga pengusaha nasional yang ada di daerah agar ada kolaborasi. Kami juga akan bantu terkait insentif fiskal dan perizinannya," terang Bahlil.