kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ada PSBB dan larangan mudik, Pertamina taksir konsumsi BBM harian turun 20%


Jumat, 24 April 2020 / 17:31 WIB
Ada PSBB dan larangan mudik, Pertamina taksir konsumsi BBM harian turun 20%
ILUSTRASI. Pertamina memprediksi konsumsi BBM harian turun 20%


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pandemi virus corona (Covid-19) berdampak signifikan terhadap konsumsi energi, termasuk Bahan Bakar Minyak (BBM). Adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diperpanjang dan meluas di berbagai wilayah Indonesia serta larangan mudik Idul Fitri membuat konsumsi harian BBM ditaksir bakal merosot tajam.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengungkapkan, mencermati kondisi tersebut, Pertamina memprediksi konsumsi BBM pada masa Ramadan ini akan berada di kisaran 110.034 kilo liter per hari (KL/day) atau turun 20% dibandingkan kondisi normal. Angka ini jauh di bawah konsumsi pada Ramadan tahun lalu yang mencapai sekitar 138.318 KL/day.

Penurunan konsumsi BBM pun sudah terasa sejak masa tanggap pandemi virus corona dan PSBB. Menurut Fajriyah, total penurunan konsumsi BBM total hingga saat ini mencapai sekitar -20%. "Normalnya 135.000 KL/day menjadi 107.000 KL/day," ungkap Fajriyah kepada Kontan.co.id, Jum'at (24/4).

Baca Juga: Kebutuhan diprediksi naik 6%, Pertamina pastikan stok LPG aman selama Ramadhan

Konsumsi BBM yang anjlok berimbas pada pendapatan Pertamina dari sektor hilir yang bakal merosot. Asal tahu saja, dalam kondisi normal, pendapatan Pertamina dari sisi hilir berkisar di angka 70%. Dengan merosotnya konsumsi BBM rata-rata sebanyak 20% dan adanya penurunan pendapatan dari sisi hulu, maka pendapatan Pertamina bisa turun lebih dari 40%.

"Pendapatan normal Pertamina 70% dari hilir. Kalau hilir rata-rata turun 20%, bisa seperti apa. Belum lagi penurunan dari hulu. Pendapatan bisa turun sampai 40%-an bahkan lebih," terang Fajriyah.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×